Dikenal Sebagai Sosok Negarawan, Ini Puisi-Puisi Kebangsaan BJ Habibie

Habibie juga dikenal romantis

Jakarta, IDN Times - BJ Habibie adalah negarawan sekaligus Presiden ketiga Republik Indonesia yang juga ahli membuat pesawat. Namun di balik itu, Habibie juga sosok yang romantis, bahkan dia juga pandai menulis puisi. 

Karya-karya puisinya dicantumkan dalam buku biografinya yang berjudul Total Habibie, karya Andi Makmur Makka yang tak lain mantan staf khusus Habibie saat menjadi Menteri Riset dan Teknologi (Menristek). 

Berikut sekumpulan beberapa puisi karya Habibie yang memiliki makna mendalam. Apakah saja puisi itu?

1. Puisi untuk Indonesia: Bentuk komitmen Habibie kepada negara

Dikenal Sebagai Sosok Negarawan, Ini Puisi-Puisi Kebangsaan BJ HabibieIDN Times/Uni Lubis

Dikutip dari buku Total Habibie, Habibie pernah menulis puisi berjudul Sumpahku, yang ditujukan untuk Indonesia.

Terlentang!! Jatuh! Perih! Kesal! Ibu pertiwi engkau pegangan dalam perdjalanan
Djanji pusaka dan sakti,
Tanah tumpah darahku, makmur dan sutji
Membawa aku... Padamu!

2. Puisi Sumpahku, ditulis saat Habibie tengah berjuang melawan penyakit

Dikenal Sebagai Sosok Negarawan, Ini Puisi-Puisi Kebangsaan BJ HabibieANTARA FOTO/Moch Asim

Habibie juga menulis karyanya tersebut, dia tengah terbaring lemah di klinik universitas. Saat dia menderita penyakit influenza akut yang hampir merenggut nyawanya.

Puisi itu disebut juga sebagai mukjizat pembangkit semangat hidup Habibie, serta berjuang untuk bangsa dan negaranya.

"Semasa belajar, istrinya kadang-kadang menemukan potret-potret yang di belakangnya ditulisi puisi. Puisi itu tentang Indonesia," tulis dia.

3. Puisi Generasi Penerus

Dikenal Sebagai Sosok Negarawan, Ini Puisi-Puisi Kebangsaan BJ HabibieANTARA FOTO/Novrian Arbi

Sesaat sebelum Habibie meluncurkan pesawat terbang hasil karyanya, N-250 Gatotkaca pada November 1994, dia sempat menulis sebuah puisi berjudul Generasi Penerus.

Padamu ibu pertiwi, padamu pahlawan, padamu pejuang
Dikenal maupun tak dikenal...
Karya kami teknologi canggih umat manusia...
Kami kuasai, kami miliki, kami kembangkan, kami kendalikan..
Mandiri.. Untukmu ibu pertiwi..
Meneruskan perjuangan, masyarakat indonesia
Adil dan makmur, berdasarkan pancasila UUD 45..
Pembangunan berkesinambungan
Dengan semangat tekad tak mengenal lelah.. Tak mengenal menyerah..
Semangatmu, pahlawan pejuang bangsa,
Di bumi Indonesia.. Di alam baka..
Kami lanjutkan.. Sepanjang masa..

4. Puisi Generasi Penerus dibacakan di depan Presiden Soeharto

Dikenal Sebagai Sosok Negarawan, Ini Puisi-Puisi Kebangsaan BJ HabibieRepro Muhammad Sarip/Lasaloka-KSB

Upacara 10 November sekaligus peluncuran pesawat terbang N-250 Gatotkaca berlangsung khidmat. Di tengah acara tersebut, Habibie juga sempat membacakan puisi Generasi Penerus di, hadapan Presiden Soeharto serta pejabat tinggi negara lainnya.

Habibie selalu merendah, puisi tersebut banyak kelemahannya. Namun, hal yang terpenting adalah bagaimana seorang mengekspresikannya.

BJ Habibie wafat pada Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta. Habibie tutup usia karena faktor usia dan gagal jantung.

Sebelum wafat, Habibie sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak 2 September lalu. Jenazah Habibie dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis (12/9) pukul 14.00 WIB.

Presiden Joko “Jokowi” Widodo memimpin langsung upacara pemakaman Presiden ke-3 RI tersebut. Jenazah Habibie dikebumikan di samping pusara istrinya, Ainun Habibie.

Baca Juga: Surat Romantis Ainun untuk Sang Suami di Perayaan Ultah ke-60 Habibie

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya