KLHK Klaim Sudah Tidak Ada Asap Lintas Batas, Benarkah?

Kualitas udara dinilai sudah membaik

Jakarta, IDN Times - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI menegaskan tidak ada lagi asap lintas batas yang menyebebar hingga ke negara tetangga akibat kebakaran hutan dan lahan di berbagai daerah di Indonesia.

Mereka mengklaim, berdasarkan data yang diperoleh sejak tanggal 23 September 2019 hingga saat ini, asap lintas batas yang sempat dikeluhkan oleh beberapa negara tetangga, sudah tidak ada. Hal itu disampaikan pada konferensi jumpa pers di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Jumat (4/10) siang.

"Pantauan BMKG, sejak tanggal 13-22 September 2019 memang masih ada asap lintas batas menuju Semenanjung Malaysia. Namun setelah upaya waterbombing, sesuai instruksi dari Pak Presiden, sejak tanggal 23 September hingga hari ini sudah tidak ada lagi asap lintas batas," tutur Direktur Jendral Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Ruandha Agung Sugardiman.

1. Penanganan asap lintas batas dilakukan tim gabungan dari berbagai instansi terkait

KLHK Klaim Sudah Tidak Ada Asap Lintas Batas, Benarkah?IDN Times/Lazuardi Putra

Ruandha menyampaikan, keberhasilan penanganan asap lintas batas imbas kebakaran hutan dan lahan di berbagai Provinsi di Indonesia terjadi setelah penerapan modifikasi cuaca, bom air guna memadamkan api. Pasukan Manggala Agni pun langsung diterjunkan ke beberapa titik kebakaran untuk memadamkan api yang bersifat pasif atau yang tersembunyi di bawah tanah (ground fire).

Modifikasi cuaca tersebut melibatkan beberapa instansi terkait seperti BMKG, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP), dan TNI. Upaya ini diklaim cukup berhasil dalam mengurangi kabut asap yang menyelimuti berbagai wilayah di Indonesia, yang juga menyebar hingga ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. 

Baca Juga: Dampak Karhutla, ISPU Palembang Hari Ini Dinyatakan Tak Sehat

2. KLHK kabut asap di sejumlah daerah di Indonesia mulai berkurang

KLHK Klaim Sudah Tidak Ada Asap Lintas Batas, Benarkah?IDN Times/Lazuardi Putra

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles Brotestes Panjaitan, memaparkan data-data kinerja penanganan kebakaran hutan dan lahan di berbagai provinsi sudah mulai menunjukkan titik terangnya. Hal ini diperkuat dengan kabut asap dan kualitas udara pada beberapa provinsi pun mulai membaik. 

Jarak pandang di beberapa bandara juga kembali normal dengan rata-rata 2 kilometer hingga 4 kilometer. Sejauh ini, Penerbangan dari dan menuju sejumlah kota di Sumatera dan Kalimantan berjalan dengan normal. 

Dia juga mengatakan ada beberapa kondisi dimana kabut asap masih terdeteksi di Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi. Namun, pemerintah terus berupaya untuk menangani kabut asap tersebut.

3. Proses hukum perusahaan yang menjadi tersangka terus ditindaklanjuti oleh pemerintah

KLHK Klaim Sudah Tidak Ada Asap Lintas Batas, Benarkah?IDN Times/Lazuardi Putra

Pemerintah telah menyegel 64 perusahaan, 20 di antaranya perusahaan asing asal Singapura, Malaysia, dan Hong Kong. Kepolisian Daerah Provinsi Riau sendiri telah menangani setidaknya 52 kasus karhutla dengan 47 tersangka dan satu perusahaan. Sementara itu, Polda Sumatra Selatan sejauh ini telah menangani 18 kasus dengan 27 tersangka dan satu perusahaan. 

Polda Jambi telah menangani 10 kasus dengan mengeksekusi 14 tersangka illegal logging dan pembakaran hutan. Sementara itu, Polda Kalimantan Tengah 57 kasus ditemukan terindikasi penyebab karhutla dan meringkus 65 orang tersangka dan satu perusahaan.

Selanjutnya, pemerintah akan mengadakan evaluasi ulang kepada setiap stake holder terkait. Perusahan berizin pun juga akan dikenakan evaluasi dan wajib melapor secara online

Baca Juga: BNPB: Titik Panas Dampak Karhutla Menurun, Kualitas Udara Kian Membaik

4. Presiden berharap tahun depan tidak akan ada asap lintas batas

KLHK Klaim Sudah Tidak Ada Asap Lintas Batas, Benarkah?IDN Times/Sidratul Muntaha

Upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan ini akan terus dilakukan agar tidak berulang di masa yang mendatang. BMKG memperkirakan, curah hujan di beberapa daerah akan meningkat pada awal Oktober ini. Hal ini dapat membantu pemadaman titik-titik api di hutan.

Selain itu, upaya modifikasi cuaca pun juga terus dilakukan guna mengantisipasi curah hujan yang masih minimal di beberapa daerah. Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo pun menegaskan kepada kementerian dan instansi terkait agar kedepannya karhutla tidak terjadi kembali. Apalagi, hingga menimbulkan kabut asap lintas batas. 

Baca Juga: Ada Kebakaran Hutan, Kunjungan Wisatawan Asing Jalur Udara Turun

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya