12 Pekerja Migran Perempuan di Hong Kong Diusulkan Dapat Beasiswa

UT sudah wisudakan 86 migran

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 12 pekerja migran Indonesia (PMI) di Hong Kong yang tengah menempuh pendidikan strata 1 di Universitas Terbuka (UT), diusulkan mendapat beasiswa unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

"Nama-nama itu sudah kami usulkan ke pusat," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Beijing, Yaya Sutarya, seperti dilansir kantor berita Antara, Minggu (5/1).

1. Beasiswa bagi pekerja migran senilai Rp9 juta

12 Pekerja Migran Perempuan di Hong Kong Diusulkan Dapat Beasiswailustrasi (instagram.com/vanilamacha)

Usulan jumlah beasiswa yang diusulkan senilai DHK 5.000 atau berkisar Rp9 juta per tahun. Jumlah ini dapat dipergunakan untuk membayar biaya selama dua semester di yang per semesternya di UT Rp2,5 juta.

Beasiswa tersebut akan memberikan motivasi pada 190 ribu PMI lainnya di Hong Kong dan Makau, supaya mereka dapat memanfaatkan layanan pendidikan.

Baca Juga: Menaker Minta Pekerja Migran RI Jadi Duta Bela Negara dan Pariwisata

2. Pekerja migran perempuan tempuh S-1 berbagai jurusan

12 Pekerja Migran Perempuan di Hong Kong Diusulkan Dapat BeasiswaIlustrasi (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Seluruh PMI tersebut adalah migran perempuan yang sedang menempuh pendidikan S-1 jurusan Sastra Inggris, akuntansi, komunikasi, manajemen, dan hukum, dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) antara 3,00 hingga 4,00.

"Kami sangat berharap Kemendikbud dapat memberikan beasiswa unggulan ini untuk mendorong para pekerja migran kita, dapat mengisi hari libur kerja dengan kegiatan yang positif," kata Yaya.

3. Sebanyak 233 mahasiswi UT pekerja migran di Hong Kong

12 Pekerja Migran Perempuan di Hong Kong Diusulkan Dapat BeasiswaPekerja migran di Hong Kong menghabiskan akhir pekan dengan berjalan-jalan di sebuah taman di daerah Tsing Yi, Hong Kong. (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Sejak dibuka 2014 di Hong Kong, UT telah mewisuda 86 PMI menjadi sarjana S-1 dari berbagai jurusan.

Hingga kini, UT memiliki 233 mahasiswi S-1 dari kalangan pekerja migran di Hong Kong yang berkuliah dengan biaya sendiri. Kegiatan belajar ini dilakukan dengan metode jarak jauh dan tatap muka secara berkala.

Baca Juga: Yuli Riswati, Berjuang Penuhi Kebutuhan Literasi Buruh Migran

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya