270 Orang Ditangkap Polisi saat Demo Tolak Omnibus Law 20 Oktober

Tindakan pre-emptive diklaim Polri mampu amankan demo

Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya telah menangkap 270 orang yang sejauh ini diduga sebagai kelompok anarko yang ditakutkan bakal membuat rusuh dalam unjuk rasa penolakan Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja, Selasa 20 Oktober 2020.

"Sebelum dan pasca-demo kita amankan 270, ini bentuk preventif yang kita lakukan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Rabu (22/10/2020).

1. Berlangsung damai karena polisi sudah antisipasi

270 Orang Ditangkap Polisi saat Demo Tolak Omnibus Law 20 OktoberSuasana demo tolak UU Cipta Kerja di Kota Denpasar, pada Jumat (16/10/2020). (IDN Times/Ayu Afria)

Dia mengatakan bahwa demo kemarin sudah berlangsung dengan damai karena telah ada antisipasi dari Polisi untuk mengurangi perusuh yang bergerak menuju demo dan menyusup di antara para pedemo lainnya.

"Kami sudah pre-emptive sampaikan ke teman-teman akan melaksanakan unjuk rasa, jangan sampai dimasuki, jaga masing-masing massanya, jangan sampai dimasuki para provokator," kata Yusri.

Baca Juga: Polisi Tangkap 33 Terduga Anarko di Demo Omnibus Law

2. Mahasiswa tidak suka disusupi perusuh

270 Orang Ditangkap Polisi saat Demo Tolak Omnibus Law 20 OktoberSuasana demo tolak UU Cipta Kerja di Kota Denpasar, pada Jumat (16/10/2020). (IDN Times/Ayu Afria)

Yusri mengklaim bahwa para mahasiswa yang hadir dalam aksi unjuk rasa juga tidak suka dengan kehadiran para pembuat rusuh ini.

"Alhamdulillah kemarin sudah, bahkan mahasiswa pun marah kalau ada yang dimasuki oleh orang-orang yang mencoba provokasi. Siapa yang provokasi? Perusuh-perusuh ini," kata dia.

Maka dari itu, dengan adanya upaya pre-emptive dan preventif tersebut jumlah perusuh bisa dikurangi.

3. 3 admin medsos ditangkap, jumlah pelajar yang demo berkurang

270 Orang Ditangkap Polisi saat Demo Tolak Omnibus Law 20 OktoberIlustrasi (IDN Times/Lia Hutasoit)

Yusri juga menjelaskan bahwa setelah tiga orang provokator demo ditangkap, jumlah massa perusuh demo mulai menyusut.

"Dengan admin diamankan, kemarin alhamdulillah kemarin berkurang yang datang (demo) ke sini," kata dia.

Pihaknya juga masih terus memantau konten media sosial yang berkaitan dengan demo. Jika masih ada yang coba menghasut, polisi tak tinggal diam. Tiga pemuda berstatus pelajar tersebut berinisial MLAI (16), WH (16) sebagai admin grup Facebook STM Se-Jabodetabek, dan SN (17) sebagai admin akun Instagram @panjang.umur.perlawanan. 

Baca Juga: Luhut: Saya Terus Terang Gak Setuju Demo Sekarang!

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya