709 Pedagang di Pasar Tradisional Positif Virus Corona, 32 Meninggal 

Tersebar di 133 pasar tradisional di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Kasus virus corona atau COVID-19 di lingkungan pasar tradisional semakin banyak ditemukan. Data yang dirilis oleh Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengungkapkan ada 709 pedagang positif COVID-19.

Jumlah tersebut tersebar di 133 pasar tradisional di seluruh Indonesia. Sebanyak 32 pedagang lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Berikut IDN Times merangkum lima besar kasus COVID-19 yang menginfeksi pedagang pasar di seluruh Indonesia versi IKAPPI, Senin (22/6).

1. Lima pasar di Indonesia dengan kasus COVID-19 terbanyak

709 Pedagang di Pasar Tradisional Positif Virus Corona, 32 Meninggal Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Pasar Raya Padang, Sumatera Barat menjadi pasar dengan kasus COVID-19 terbanyak di Indonesia, total ada 113 positif dan 3 kasus meninggal. 

Sedangkan di urutan kedua ditempati oleh Pasar Besar Palangkaraya, Kalimantan Tengah dengan 50 kasus positif dan dua kasus meninggal.

Kemudian, tiga pasar lainnya dengan kasus tertinggi adalah Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur dengan 49 kasus positif, Pasar Kobong Semarang, Jawa Tengah sebanyak 28 kasus dan Pasar PPI, Surabaya, Jawa Timur dengan 23 kasus positif.

Baca Juga: Inflasi DKI Jakarta Masih Stabil selama Pandemik COVID-19 

2. DKI Jakarta menjadi wilayah dengan jumlah pedagang positif COVID-19 terbanyak

709 Pedagang di Pasar Tradisional Positif Virus Corona, 32 Meninggal Test cepat COVID-19 dengan menggunakan RI-GHA. IDN Times/Siti Umaiyah

Sedangkan, jika dilihat berdasarkan wilayah, kasus COVID-19 paling banyak ditemukan di sejumlah pasar di DKI Jakarta, total ada 152 pedagang yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Kemudian di urutan kedua, sebanyak 127 kasus positif dan 14 kasus meninggal ditemukan di Jawa Timur. Selain itu, urutan ketiga ditempati oleh Sumatera Barat dengan 120 kasus positif dan 3 kasus meninggal.

3. Pakar sebut Indonesia tidak belajar dari kasus COVID-19 di pasar Wuhan

709 Pedagang di Pasar Tradisional Positif Virus Corona, 32 Meninggal Ilustrasi (ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song)

Melihat peningkatan kasus dari pasar tradisional, Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) dr Pandu Riono mengatakan seharusnya Indonesia bisa belajar dari kasus pertama COVID-19 yang juga berasal dari pasar, yakni di pasar basah terbesar di kota Wuhan, Tiongkok.

"Jadi dari sejarah kita tahu dari awal pandemik, karena dari awal kita bingung atau gak mau belajar, ya pasar kita abaikan, padahal harusnya kita tata," kata Pandu dalam program Ngobrol Seru by IDN Times dengan tajuk 100 Hari Pandemik Global-Workshop Meliput COVID-19, yang tayang secara daring, Sabtu (20/6). 

Maka dari itu, Pandu menyarankan supaya pasar tradisional bisa ditata dengan memperhatikan beberapa hal. Salah satunya dengan mengatur sirkulasi udara, agar kondisi pasar tidak pengap serta mengatur arus pembeli dan pedagang jaga jarak bisa diterapkan.

Baca Juga: Anies Baswedan: Atas Izin Allah, Jakarta akan Lewati Cobaan Ini

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya