Ada Anggota Dokter dan Perawat, Niqab Squad Aktif Beri Bantuan Sosial
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pendiri komunitas Niqab Squad, Indadari, menceritakan bagaimana komunitasnya berusaha memberi dampak pada lingkungan masyarakat.
Stigma radikalisme dan terorisme masih menjadi beban untuk komunitas perempuan bercadar ini. Karena itu, Indadari berusaha agar komunitas Niqab Squad bisa memberi dampak positif, dan bisa mengubah pola pikir masyarakat agar tidak menilai negatif perempuan bercadar. Apa saja yang mereka lakukan?
1. Komunitas Niqab Squad kerap memberikan bantuan sosial, apalagi anggota mereka ada dokter dan perawat
Salah satu aksi komunitas Niqab Squad adalah membentuk kegiatan bernama Project Akhirat Niqab Squad dan Tausiahku. Melalui program ini, anggota Niqab Squad kerap melakukan kegiatan sosial seperti pengobatan gratis, sedekah makanan, air, dan bantuan bencana.
"Bantuan korban bencana ada karena di Niqab Squad sendiri ada tim medis, dokter bercadar, juga ada perawat" kata Indadari saat ditemui di kediamannya di Cibubur, Depok, Jawa Barat, Senin (18/11).
Komunitas yang didirikan pada 2016 ini juga memiliki ambulans sendiri untuk membantu korban bencana, atau hanya sekadar memberi bantuan pengobatan gratis secara rutin.
2. Anggota Niqab Squad turun ke tempat-tempat bencana seperti Lombok, Palu, dan Banten
Editor’s picks
Perempuan bercadar dalam komunitas Niqab Squad berasal dari berbagai profesi. Di antaranya mahasiswa, guru, aparatur sipil negara (ASN), perawat hingga dokter. Para anggota Niqab Squad mengabdikan dirinya untuk kegiatan sosial komunitas.
Anggota yang berprofesi dokter dan perawat kerap membantu kegiatan sosial seperti bencana alam dan memberi pengobatan gratis.
"Kita turun ke tempat-tempat bencana dari yang Lombok, Palu, di Banten terus kita berusaha untuk bantu," kata Indadari.
3. Ambulans Niqab Squad digunakan untuk memberikan pengobatan gratis
Karena banyaknya kegiatan sosial yang membutuhkan tenaga medis, akhirnya Indadari dan komunitasnya berinisiatif untuk menyediakan fasilitas ambulans. Ambulans ini diharapkan dapat mempermudah mobilitas mereka, untuk membantu korban bencana ataupun orang-orang di sekitar mereka.
Minimal dalam waktu satu atau dua kali sebulan, ambulans ini digunakan untuk memberikan pengobatan gratis.
Baca Juga: Founder Niqab Squad Angkat Bicara Soal Larangan Menggunakan Cadar