Airlangga Klaim Kasus Aktif COVID-19 di Luar Jawa-Bali Turun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim kasus aktif COVID-19 di luar Jawa dan Bali mengalami penurunan selama penerapan PPKM berlevel. Ia juga memamparkan pesentase angka kematian atau fatality rate akibat COVID-19.
"Di Sumatra kasus fatality rate 3,35 persen dan kasus aktifnya turun, minus 42,7 persen," kata Airlangga dalam keterangan pers virtual, Senin (30/8/2021).
PPKM berlevel di luar Jawa-Bali masih berlaku. Sebelumnya, pemerintah telah memperpanjang PPKM di luar Jawa-Bali mulai tanggal 24 Agustus hingga 6 September 2021.
1. Penurunan juga terjadi di Nusa Tenggara hingga Kalimantan
Airlangga juga menjabarkan kondisi di beberapa wilayah lainnya di luar Jawa-Bali. Seperti, Nusa Tenggara yang angka kematian akibat COVID-19 sebesar 2,23 persen dan kasus aktif turun hingga 65,35 persen.
Selanjutnya, Kalimantan dengan kasus kematian akibat COVID-19 di angka 3,1 persen. Sedangkan, kasus aktif COVID-19 turun sebanyak 51,72 persen.
Baca Juga: [BREAKING] Jokowi Perpanjang PPKM, Sejumlah Daerah Turun Level
2. Sulawesi, Maluku dan Papua juga kasus aktifnya turun
Editor’s picks
Dia juga melaporkan kondisi di Sulawesi. Di sana, kata Airlangga, kasus kematian akibat COVID-19 berada di angka 2,48 persen dan kasus aktifnya turun sebanyak 47,34 persen.
Selanjutnya, untuk Maluku dan Papua, kasus kematian akibat COVID-19 berada di angka 1,55 persen. Sedangkan untuk kasus aktif turun sebanyak 29,9 persen.
"Sehingga sejalan dengan nasional, itu terjadi perbaikan," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) tersebut.
3. Ada peningkatan mobilitas di sembilan daerah
Airlangga menjelaskan ada tren penurunan mobilitas di 20 kabupaten/kota. Sedangkan, Koordinator PPKM di luar Jawa-Bali itu menyebut ada sembilan daerah yang mengalami peningkatan mobilitas.
"Terdapat 20 kab/kota dengan tren penurunan mobilitas yang melandai, walau turunnya kurang dari 10 persen," kata dia.
Penurunan mobilitas di antaranya terjadi di Dumai, Medan, Rokan Hulu, Pringsewu, Banggai, Banda Aceh, Lampung Selatan, Siak, Luwu Timur, Samarinda, hinga Merangin. Sedangkan, peningkatan mobilitas terjadi di Bandar Lampung, Pekanbaru, Pematangsiantar, Jambi, Sumba Timur, Kupang, Jayapura, Padang, dan Palembang.
Baca Juga: [BREAKING] Jokowi: 25 Kabupaten/Kota di Jawa-Bali Masih PPKM Level 4