Anak Gunung Krakatau Erupsi, BNPB Ingatkan Wisatawan Jaga Jarak Aman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anak Gunung Krakatau mengalami erupsi dengan menyemburkan kolom abu setinggi 1.000 meter sejak Senin (30/12) hingga hari ini.
Kepala Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB Agus Wibobo menjelaskan bahwa Anak Gunung Krakatau saat ini berada di status level II (Waspada).
Bagi wisatawan yang hendak melakukan aktivitas di sekitar Pantai Anyer, Agus mengimbau untuk tetap hati-hati.
"Memang gunung anak Krakatau erupsi kemarin, pagi ini juga tapi tidak, belum menimbulkan dampak yang berarti jadi kita perlu mengikuti kalau mau wisata ke arah sana (Pantai Anyer) mengikuti petunjuk yang sudah disampaikan BPBD," kata dia saat dihubungi IDN Times, Selasa (31/12).
1. Wilayah di luar kawah masih aman
Agus juga menjelaskan jika wisatawan ingin melakukan wisata ke Pantai Anyer maka harus menjaga jarak aman yakni lebih dari radius 2 kilometer dari anak Gunung Krakatau.
"Seperti yang disarankan oleh BPBD, 2 kilometer dari kawah, kalau di luarnya masih aman," kata dia.
Sedangkan untuk di pantai yang jaraknya jauh dari Anak Gunung Krakatau masih dikatakan aman dan tidak ada masalah.
Baca Juga: Meletus Dua Hari Beruntun, Gunung Krakatau Berstatus Waspada
2. Hati-hati gelombang saat berada di pantai
Namun jika wisatawan ingin berkunjung ke sekitar Pantai Banten, Agus mengatakan ada hal-hal yang perlu diperhatikan yakni gelombang tinggi, banjir dan angin karena musim kemarau.
"Kalau ada tanda-tanda silakan menyingkir dulu, aman, kalau ada tsunami, gempa, InsyaAllah, BMKG sudah siap dengan peralatan yang dipasangi di sana," ujarnya.
3. BMKG operasikan peralatan guna antisipasi kondisi yang ada
Maka dari itu Agus juga mengatakan agar masyarakat yang berkunjung ke pantai-pantai di sekitar Banten untuk terus mengikuti instruksi dari petugas yang berwenang dan terus melihat informasi terbaru yang BMKG maupun BPBD.
BMKG telah mengoperasikan 12 sensor seismik demi kecepatan penyampaian info gempa dan warning tsunami.
Serta mengoperasikan 4 radar tsunami dan 7 water level untuk deteksi tsunami, ditambah 8 tide gauge oleh BIG, 2 waterlevel ISDL oleh KKP dan 1 Buoy oleh BPPT.
Baca Juga: Tak Ada Dentuman, Anak Gunung Krakatau Erupsi Lagi Pagi Ini