Anies: Sudah Divaksin pun Harus Tetap Menggunakan Protokol Kesehatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpesan agar orang-orang yang sudah divaksin COVID-19 bertanggung jawab menjaga diri supaya tidak menularkan COVID-19 pada orang lain yang belum disuntikkan vaksin.
"Alhamdulillah karena sudah divaksin tidak ada gejala, bisakah kita menularkan orang lain? Belum ada studinya. Studinya adalah tentang bagaimana kita tidak terpapar. Itu sebabnya marilah kita menjadi pribadi yang bertanggung jawab," kata Anies di Balai Kota dalam acara Gerakan Vaksinasi COVID-19 di DKI Jakarta yang disiarkan secara daring, Jumat (15/1/2021).
1. Tiga unsur masyarakat yang disuntik vaksin hari ini
Dalam kesempatan ini dia mengatakan ada tiga unsur masyarakat yang bakal disuntikkan vaksin. Tiga unsur masyarakat ini dipilih berdasarkan survei yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
"DKI Jakarta pernah melakukan survei ada 180 ribu responden yang menjadi responden survei ini. Surveinya sangat besar ditanya terkait dengan informasi Covid siapa yang paling anda percaya? Hasilnya nomor 1 adalah dokter dan pakar kesehatan yang kedua adalah pejabat publik, yang ketiga adalah tokoh masyarakat," ujar Anies.
Baca Juga: Jadi Penyintas COVID-19, Anies Baswedan Donorkan Plasma Konvalesen
2. Berharap para tokoh bisa memberikan pesan pada masyarakat tentang vaksin
Editor’s picks
Dia berharap tokoh-tokoh yang dipilih bisa memberikan pesan tentang vaksinasi COVID-19, yakni memutus mata rantai penularan virus corona. Walaupun efektivitas vaksin bisa melindungi seseorang dari ketertularan, Anies mengatakan agar protokol kesehatan tetap dilakukan.
"Kita sudah divaksin pun harus tetap menggunakan protokol kesehatan yang ketat, yang kita bicarakan adalah bagaimana kita tidak tertular sementara yang kita harus pikirkan adalah bagaimana kita tidak menularkan," kata Anies.
3. Tidak semua orang bisa divaksin
Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti mengatakan bahwa proses vaksinasi akan melewati beberapa meja, mulai dari penapisan atau skrining, gunanya untuk mengetahui riwayat penyakit penyerta. Karena tidak semua orang dengan penyakit penyerta atau komorbid bisa menerima vaksin.
"Tetap akan ada penapisan apakah memang bisa disuntik atau tidak. Jika ada riwayat hipertensi selama tekanan darahnya terkontrol tentunya bisa mendapat vaksinasi begitu juga diabetes melitus terkontrol bisa diberikan," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Gratiskan Vaksin COVID-19, BI Bantu Danai Pengadaan Vaksin