Antisipasi Kecurangan, KRL Akan Dikosongkan di Stasiun Akhir 

Agar antrean tidak menumpuk

Jakarta, IDN Times - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mewajibkan Kereta Rel Listrik (KRL) agar dikosongkan di stasiun akhir, guna menghormati para penumpang yang sudah mengantre.

Hal ini dilakukan untuk menertibkan antrean penumpang saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi menuju new normal atau normal baru.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan melalui pemantauan, banyak penumpang yang tidak naik ke arah tujuannya. Hal itu dilakukan untuk menghindari antrean di luar kereta, karena mereka sudah bersiap duduk dan tak turun dari kereta.

“Mereka naik KRL ke arah yang sesungguhnya berlawanan dengan stasiun tujuannya, agar dapat naik kereta dengan cepat tanpa harus mengikuti penyekatan dan antrean pengguna di stasiun,” kata Anne dalam keterangan pers tertulis, Selasa (30/6).

1. Banyak penumpang yang sengaja menumpang hingga stasiun akhir agar kebagian kursi

Antisipasi Kecurangan, KRL Akan Dikosongkan di Stasiun Akhir (Aktivitas penumpang KRL di Stasiun Tangerang, Banten, Minggu (7/6/2020). ANTARA FOTO/Fauzan

Anne mencontohkan, pada pagi hari sejumlah penumpang dengan tujuan akhir Stasiun Gondangdia naik dari Stasiun Cilebut. Bukannya menunggu kereta di peron jalur arah Jakarta Kota, mereka malah menunggu kereta di peron arah ke Bogor yang tidak ada penyekatan, karena memang arah tersebut berlawanan dengan pola pergerakan mayoritas penumpang pada jam sibuk.

“Sesampainya di Stasiun Bogor, mereka tetap duduk, tidak turun dari kereta dan langsung menunggu kereta berangkat kembali ke arah Jakarta Kota,” kata dia.

Baca Juga: Ada 165.000, Penumpang KRL Senin Ini Meningkat Dibanding Pekan Lalu

2. Kebiasaan ini sudah ada sebelum pandemik

Antisipasi Kecurangan, KRL Akan Dikosongkan di Stasiun Akhir Situasi Stasiun Bogor pada hari pertama PSBB Transisi Jakarta (Dok. Istimewa)

Menurut Anne, perilaku penumpang seperti ini memang sudah ada sejak lama, sebelum pandemik COVID-19. Sebagian penumpang sengaja menempuh cara ini agar mendapat tempat duduk dari pada harus mengantre.

Tetapi selama masa pandemik dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tindakan tidak bertanggungjawab semacam ini membuat penumpang dari stasiun pemberangkatan, tidak dapat menampung maksimum ke dalam kereta.

“Dampaknya, antrean kereta di stasiun menjadi tidak lancar. Tindakan sebagian pengguna membuat ribuan orang harus mengantre lebih lama lagi di stasiun,” ujar Anne.

3. Petugas akan meminta penumpang keluar dan mengosongkan kereta

Antisipasi Kecurangan, KRL Akan Dikosongkan di Stasiun Akhir Bupati Bogor Ade Yasin (kanan) memantau operasional perjalanan KRL Commuter Line di Stasiun Bojonggede, Jawa Barat, Senin (20/4/2020). ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Maka itu, kata Anne, petugas di stasiun akan melakukan penyisiran kereta sesampainya di stasiun akhir. Setiap penumpang yang ada akan diminta turun dan kereta akan dikosongkan, sebelum di sisi penumpang lain yang sudah menunggu.

“Para pengguna tersebut jika ingin kembali menggunakan KRL harus melakukan tap out di gate elektronik stasiun, kemudian mengantre kembali dari titik awal antrean di stasiun pemberangkatan,” kata dia.

Anne menyebutkan kebijakan ini dilakukan agar penumpang yang hendak menyiasati antrean, dapat edukasi dan tidak coba-coba lagi melakukan hal serupa.

4. Jumlah penumpang KRL semakin meningkat seiring pembukaan kegiatan masa PSBB transisi

Antisipasi Kecurangan, KRL Akan Dikosongkan di Stasiun Akhir Antrean warga di Stasiun KRL (Dok. Humas PT KCI)

Menurut Anne jumlah pengguna KRL semakin meningkat tiap pekannya, seiring adanya pembukaan kembali berbagai sektor perekonomian pada masa PSBB transisi.

Seperti pada Senin (29/6), jumlah pengguna KRL kembali mencatatkan rekor tertinggi selama masa pandemik COVID-19, yaitu 393.498 penumpang.

“Jumlah ini meningkat 10 persen dibanding pada Senin pekan lalu. Dengan jumlah pengguna yang terus meningkat, PT KCI juga senantiasa memaksimalkan upaya mengelola antrean pengguna, agar dapat berjalan lancar dan tertib,” ujar Anne.

Baca Juga: 155.555 Orang Naik KRL Pagi Ini, Naik 9 Persen dari Pekan Lalu

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya