Apakah Benny Wenda Aktivis HAM Papua Barat? Begini Pendapat Komnas HAM

Benny Wenda disebut-sebut aktor di balik kerusuhan Papua

Jakarta, IDN Times - Benny Wenda disebut-sebut sebagai provokator kericuhan Papua dan Papua Barat. Benny adalah aktivis yang aktif terkait isu HAM dan pembebasan Papua dan Papua Barat, dan pimpinan Serikat Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP).

Komisioner Pengkajian dan Penelitian Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Mohammad Choirul Anam memaparkan, apakah Benny merupakan aktivis HAM atau bukan.

1. Siapa saja bisa bernarasi tentang HAM

Apakah Benny Wenda Aktivis HAM Papua Barat? Begini Pendapat Komnas HAMIDN Times/ Margith Juwita Damanik

Menurut Choirul semua orang bisa menggunakan narasi hak asasi manusia (HAM). Semua manusia bisa menggunakan narasi HAM, terutama kepentingan pribadi, sama halnya ketika ditanyai apakah Benny Wenda aktivis HAM atau tidak.

"Persis seperti Sukarno dan Syahrir, ketika memperjuangkan kemerdekaan juga mengatakan begitu," ujar dia saat ditemui IDN Times, Jakarta, Selasa (3/9).

2. Konteks HAM tidak dilarang asal tidak angkat senjata

Apakah Benny Wenda Aktivis HAM Papua Barat? Begini Pendapat Komnas HAMIDN Times/Galih Persiana

Anam menjelaskan aktivis politik boleh saja menggunakan narasi HAM walau identitas yang dibangun adalah sebagai aktivis politik. "Dalam konteks hak asasi manusia ya tidak dilarang, asalkan tidak angkat senjata," ujar dia.

3. Masalah kesejahteraan terjadi di banyak tempat

Apakah Benny Wenda Aktivis HAM Papua Barat? Begini Pendapat Komnas HAMIDN Times/Lia Hutasoit

Aktor-aktor internasional yang berasal dari Papua sudah banyak berlalu lalang sejak lama, namun menurut Choirul, masalah kemanusiaan terjadi di mana saja, bukan hanya di Papua. Salah jika memandang isu kesejahteraan dengan mempertimbangan anggaran dan segala macamnya.

"Kita bisa mulai dari masalah-masalah yang di depan mata, jangan masalah yang ini problem kesejahteraan, ngomongin anggaran gak jelas, macem-macem, gak kaya gitu. Memang kalau problem kesejahteraan memang gak dihadapi juga dengan orang di Sukabumi, di Medan, di sana," ujar dia.

4. Benny Wenda: Di bawah kolonial Indonesia tidak ada kebebasan berkekspresi di Papua Barat

Apakah Benny Wenda Aktivis HAM Papua Barat? Begini Pendapat Komnas HAMTwitter.com/BennyWenda

Saat dikonfirmasi terkait tudingan sebagai pihak di balik kerusuhan di Papua Barat melalui media sosial, Benny yang diduga tengah berada di luar negeri itu belum merespons hingga kini.

Dalam akun Facebooknya, @bennywenda, pada (17/8), Benny sempat mengunggah pernyataan yang mengutuk sikap aparat keamanan atas penangkapan puluhan mahasiswa Papua Barat di Jawa Timur.

"Atas Nama The United Liberation Movement For West Papua-Ulmwp & orang-Orang Papua Barat, saya sepenuhnya mengutuk penangkapan 49 siswa papua barat kemarin, ditangkap karena damai mengingat perjanjian New York & memanggil untuk pemenuhan dari Janji penentuan diri," tulis Benny dengan menyertakan tanda pagar #LetWestPapuaVote.

Pada hari yang sama, Benny juga mengunggah pernyataan yang menyesalkan adanya penangkapan pimpinan mahasiswa Papua Barat Feri Kombo dan Agus Helembo.

"Saya juga mengutuk penangkapan yang dilaporkan dari pemimpin mahasiswa Papua Barat Feri Kombo dan Agus Helembo, ditangkap kemarin karena dengan damai mengingat Perjanjian New York dan menuntut bahwa Indonesia memenuhi janji yang rusak dari referendum & #LetWestPapuaVote," tulis dia.

Bahkan, dalam unggahan tersebut Benny menyebut di bawah kolonial Indonesia tidak ada kebebasan berkekspresi di Papua Barat. "Di bawah pendudukan kolonial Indonesia, tidak ada kebebasan berekspresi di Papua Barat. Hanya di Papua Barat Bebas, akankah masyarakat Papua Barat bisa hidup bebas seperti yang mereka pilih."

"Inilah sebabnya pada tahun 2017, di Petisi Orang Papua Barat, lebih dari 1.8 juta orang Papua Barat (70.88 % populasi) telah menyatakan dukungan kami untuk referendum bebas dan adil tentang kemerdekaan," lanjut Benny.

Pada unggahan berikutnya dalam hari yang sama, Benny juga mengunggah foto anak kecil yang sedang membawa poster berisi kata-kata bahwa Papua Barat jangan dipaksakan untuk menjadi Indonesia.

"Pesan dari rakyat Papua Barat hari ini di Hari Kemerdekaan Indonesia. Tanda itu berbunyi: 'Jangan memaksa kami untuk menjadi orang Indonesia'," tulis Benny.

Pada Selasa (20/8), Benny juga mengunggah video demonstrasi di Papua Barat dan menyertakan ungkapan kekhawatiran pada saudara-saudara mereka akibat menggelar demonstrasi.

"Protes luar biasa di Papua Barat hari ini, berteriak Papua Merdeka - Bebas Papua Barat. Saya menangis berpikir tentang risiko yang mereka semua lakukan untuk melakukan ini: penangkapan, polisi dan kekerasan militer - dan lebih buruk - sehingga komunitas internasional akan mulai memperhatikan," tulis Benny yang mengunggah video berdurasi 19 detik itu.

Baca Juga: Wiranto Bantah Minta Bantuan Amerika untuk Selesaikan Masalah Papua

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya