Banyak Jalur Tikus Laut, Imigrasi Siapkan 10 Kapal Patroli Pada 2023

Mungkin dilakukan karena PNBP 2022 tembus Rp4 triliun

Jakarta, IDN Times - Pada 2023 Imigrasi bakal menyiapkan 10 kapal patroli baru. Hal ini disampaikan oleh Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Widodo Ekatjahjana, yang mengatakan bahwa selama ini banyak jalan tikus di wilayah laut, yang disalahgunakan untuk kejahatan lintas negara seperti human trafficking dan people smuggling.

“Salah satu fungsi Imigrasi sebagai penegak hukum menuntut ketersediaan kapal patroli yang memadai guna mengawasi potensi kejahatan lintas negara seperti perdagangan manusia dan penyelundupan manusia,” kata dia dilansir dari keterangan pers resmi, Senin (5/12/2022).

1. Kantor wilayah laut belum maksimal karena sarana dan prasarana

Banyak Jalur Tikus Laut, Imigrasi Siapkan 10 Kapal Patroli Pada 2023Ilustrasi Kapal Angkatan Laut Amerika Serikat USS Gabrielle Giffords sedang melakukan patroli rutin di Laut Cina Selatan, pada 9 Juli 2020. twitter.com/USNavy

Dengan banyaknya jalur tikus yang dimaksud Widodo, kantor-kantor imigrasi yang memiliki wilayah laut belum dapat melaksanakan fungsi penegakan hukum dengan optimal karena terkendala sarana dan prasarana.

“Akhirnya, kantor imigrasi hanya menggunakan anggaran sewa kapal yang terbatas,” kata dia.

Baca Juga: Pendapatan Imigrasi Tembus Rp4 Triliun Meski Ada Bebas Visa Kunjungan 

2. PNBP 2022 tembus Rp4 triliun

Banyak Jalur Tikus Laut, Imigrasi Siapkan 10 Kapal Patroli Pada 2023Ilustrasi imigrasi di Bandara (IDN Times/Santi Dewi)

Pengadaan alutsista ini dimungkinkan dengan peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2022 dengan tembus angka Rp4 triliun.

Selain untuk optimalisasi pelayanan keimigrasian, PNBP juga dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk pengawasan dan penegakan hukum.

3. Realisasi belanja hanya fokus pada pelayanan

Banyak Jalur Tikus Laut, Imigrasi Siapkan 10 Kapal Patroli Pada 2023Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai Sugito saat meninjau persiapan petugas imigrasi menyambut partisipan G20 di Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada Rabu (2/11/2022). (dok. Ditjen Imigrasi Indonesia)

Widodo menjelaskan, realisasi belanja imigrasi sejauh ini hanya fokus di pelayanan. Padahal untuk wilayah kerja keimigrasian yang memiliki wilayah laut seperti Kepulauan Riau, fokus di pengawasan juga dibutuhkan.

"Unit Pelaksana Teknis (UPT) Imigrasi se-Kepri hanya memiliki total 5 (lima) buah kapal dengan kondisi yang memprihatinkan,” ujarnya.

Baca Juga: Pusat Imigrasi Inggris Dilempar Bom Bensin, Pelaku Bunuh Diri di SPBU 

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya