Bertambah Lagi, Kini Ada 701 Kasus Virus Corona di Pasar Tradisional

Sebanyak 32 orang lainnya meninggal

Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 semakin banyak ditemukan di pasar tradisional. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengungkapkan, saat ini jumlah kasus positif virus corona di pasar tradisional naik menjadi 701 orang setelah ada penambahan 128 kasus. 

Sebelumnya, pada Selasa (16/6), Ketua Bidang Keanggotaan Dewan Pimpinan Pusat IKAPPI Dimas Hermadiyansyah mengatakan, ada 573 orang terinfeksi virus corona dan 32 orang meninggal dunia.

"Dengan bertambahnya kasus COVID-19 di pasar yang kini mencapai 701 orang positif, dan 32 orang meninggal yang tersebar di 129 pasar seluruh Indonesia," kata Dimas dalam keterangannya, Sabtu (20/6).

Virus corona tidak hanya menjangkiti pedagang, tapi juga kuli panggul, dan tukang bersih-bersih di pasar. 

Baca Juga: IKAPPI: Kasus COVID-19 di Pasar Tradisional Tinggi karena Deteksi Awal

1. IKAPPI menyesalkan keputusan ganjil genap dan penutupan pasar

Bertambah Lagi, Kini Ada 701 Kasus Virus Corona di Pasar Tradisional(Dok.IDN Times/Humas Pemprov Bali)

Dimas menyesalkan penerapan ganjil genap serta penutupan pasar dengan adanya kasus virus corona ini. Menurut dia, hal tersebut seharusnya tidak diterapkan, karena ada opsi lain yang semestinya bisa dilakukan oleh Pemda atau pengelola pasar, yakni dengan melakukan sosialisasi dan edukasi penerapan protokol kesehatan.

"Serta menyediakan tempat cuci tangan beserta sabun di sudut pasar yang mudah dijangkau, penyediaan hand sanitizer, pembagian masker, penyediaan face shield, menyediakan penyekat plastik antara penjual dan pembeli, mengatur sirkulasi lalu lalang pembeli serta penyemprotan disinfektan di saat pasar berhenti beroperasi," kata dia.

2. Pemda dan pengelola pasar diminta mempelajari kondisi sebelum ambil keputusan

Bertambah Lagi, Kini Ada 701 Kasus Virus Corona di Pasar TradisionalIlustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Dia menyarankan agar pemda dan pengelola pasar bisa mempelajari kondisi pasar terlebih dahulu sebelum mengambil kebijakan, dan mengajak perwakilan kelompok pasar atau ketua blok untuk berdialog dan mencari solusi bersama. 

"Bukan malah tiba-tiba keluar ancaman akan menutup pasar bila pedagang tidak setuju penerapan ganjil genap di pasar, lagi pula masalah tiap pasar kan berbeda-beda," kata Dimas.

3. Total ada 19 pasar yang ditutup akibat COVID-19

Bertambah Lagi, Kini Ada 701 Kasus Virus Corona di Pasar TradisionalIlustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Hingga saat ini, IKAPPI mencatat ada 19 pasar yang ditutup karena ada kasus positif COVID-19, dengan jumlah kasus 138 orang positif.

Selain itu, ada 3 pasar yang masih nihil kasus COVID-19 yakni pasar Ciracas, Palmeriam, dan Kelapa Gading.

Dengan adanya penambahan kasus COVID-19 ini, IKAPPI meminta agar pemda hingga pengelola pasar bisa menghentikan mata rantai penyebaran COVID-19 di pasar tradisional. 

IKAPPI menyarankan agar penerapan protokol kesehatan semakin diperketat, yakni mengajak pedagang mematuhi aturan yang ada dengan komunikasi lebih intensif dan persuasif.

Baca Juga: Pasar di Semarang Ditutup Karena Pedagang Positif COVID-19, Ganjar Pranowo Curhat Sulit Atur Pasar

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya