Biografi Cut Meutia, Lawan Penjajah di Tanah Aceh

Sosok perempuan tangguh di masa penjajahan

Jakarta, IDN Times - Kemerdekaan Indonesia tidak serta-merta hanya lahir dari tangan para pejuang pria, namun juga banyak campur tangan perjuangan para srikandi Tanah Air yang ambil bagian dalam kemerdekaan Indonesia.

Bukan hanya dari satu daerah, namun perjuangan pahlawan Indonesia berasal dari Sabang sampai Marauke, salah satunya dari Aceh lewat sosok Cut Nyak Meutia. Siapakah ia dan bagaimana perjuangannya? Berikut biografi Cut Meutia selengkapnya:

Baca Juga: Biografi Fatmawati, Istri Soekarno yang Ogah Dimadu dan Ibu Megawati

1. Cut Meutia dan pasangan

Biografi Cut Meutia, Lawan Penjajah di Tanah Acehsyauqiridha.blogspot/syauqiridha

Cut Meutia lahir di Perlak, Aceh, pada 1870. Ia bersama sang suami, Teuku Cik Tunong, memimpin perang di daerah Pasai. Pasangan ini menggunakan taktik gerilya untuk menghadapi Belanda.

Perjuangan mereka membuat kerugian bagi Belanda. Namun, Teuku Cik Tunong ditangkap oleh Belanda dan mendapat hukuman tembak. Setelahnya, Cut Meutia menikah kembali dengan Pang Nangru yang merupakan orang kepercayaan suaminya terdahulu.

Keduanya lalu kembali melanjutkan perjuangan Teuku Cik Tunong.

Baca Juga: Biografi Tuanku Imam Bonjol, Ulama Pemberani yang Tak Kenal Kompromi

2. Berjuang hingga ke rimba

Biografi Cut Meutia, Lawan Penjajah di Tanah AcehWahyu Susanto

Namun, perjuangan Cut Meutia dan Pang Nangru semakin berat. Mereka semakin terdesak dan akhirnya Pang Nangru tewas. Perjuangan Cut Meutia tidak surut, ketika diminta menyerahkan diri, ia memilih hidup berpindah-pindah di hutan bersama anaknya.

Hingga akhirnya, ia tersudut di persembunyian dan dengan sebilah rencong di tangan, pada 24 Oktober 1910, Cut Meutia mencoba melakukan perlawanan, namun ia gugur karena tertembak.

Baca Juga: Biografi Bung Tomo sang Pengobar Perang Surabaya!

3. Jadi pahlawan nasional dan muncul di uang kertas

Biografi Cut Meutia, Lawan Penjajah di Tanah AcehIlustrasi. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Atas jasanya, pemerintah memberikan Gelar Pahlawan Nasional pada Cut Meutia lewat SK Nomor 107 Tahun 1964. Dirinya juga menjadi pahlawan perempuan yang paling sering muncul dalam lembaran rupiah.

Cut Meutia pertama kali muncul di uang kertas rupiah tahun 1992 di nominal Rp1.000 dan Rp5.000, dalam bentuk tanda air (watermark). Kedua nominal tersebut ditarik pada 2006.

Lalu, Cut Meutia juga terlihat di nominal yang sama pada 2000, 2001, dan 2006 sebagai tanda air. Pada 2006, sosoknya baru dimunculkan sebagai gambar depan di uang nominal Rp1.000.

Baca Juga: Hari Pahlawan Nasional, Jokowi: Perjuangan Kini Melawan Kesenjangan

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Septi Riyani
  • Bella Manoban
  • Mohamad Aria

Berita Terkini Lainnya