Bom Tas Meledak di Bengkulu, Seorang Warga Terluka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sebuah bom dalam tas meledak di depan rumah warga di Desa Padang Serunaian, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma, Bengkulu.
Bom yang dimasukkan dalam tas tersebut meledak pada Sabtu (11/1) pagi. Dilansir melalui Antara, Kabid Humas Polda Bengkulu Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Sudarno mengatakan, ledakan tersebut melukai satu orang warga.
Baca Juga: Pelaku Bom di Medan Diduga Terkait dengan Perencana Bom Istana Negara
1. Korban dilarikan ke rumah sakit, terkena ledakan di badan dan kaki
Warga yang mengalami luka akibat bom tas tersebut adalah pemilik rumah bernama Halidin (60). Bom meledak sekitar pukul 06.40 WIB.
Halidin dilarikan ke rumah sakit setempat guna mendapat perawatan akibat ledakan bom yang mengenai badan serta kedua kakinya.
"Iya benar tadi pagi ada ledakan di Seluma. Ada satu orang korban yakni pemilik rumah itu sendiri. Korban saat ini sedang mendapatkan perawatan akibat luka terkena ledakan," kata Sudarno di Bengkulu, Sabtu.
2. Kronologi bom tas meledak di depan rumah
Editor’s picks
Bom tas ini ditemukan oleh Halidin setelah membuka pintu rumahnya. Dia melihat ada sebuah tas dan langsung meledak setelah dibuka oleh Halidin.
Kombes Pol Sudarno menjelaskan, saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah ledakan bom tas tersebut berkaitan dengan jaringan teroris atau tidak.
Saat ini, Kepolisian setempat tengah melakukan proses identifikasi ledakan bom tas tersebut serta melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Kita belum bisa memberikan banyak informasi sebab anggota di lapangan masih bekerja. Nanti kalau ada perkembangan akan diberitahu kembali," ujar Kabid Humas Polda Bengkulu.
3. Mendengar suara bom, warga berhamburan
Ledakan tersebut membuat heboh warga setempat, setelah terdengar ledakan warga setempat berhamburan keluar rumah.
Pihak kepolisian juga berjaga di lokasi kejadian dan memasang garis polisi untuk mencegah warga mendekati lokasi kejadian.