Buntut Insiden MTsN 19 Jakarta, KPAI: Sekolah Wajib Punya SOP Bencana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tembok di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Jakarta di Pondok Labu, Jakarta Selatan, roboh saat hujan dan luapan sungai menerjang hingga menyebabkan tiga siswa tewas dan satu siswa luka.
Menanggapi hal ini, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti, menyoroti pentingnya Standar Operasional Prosedur (SOP) di sekolah saat bencana terjadi.
"Misalnya banjir, maka SOP-nya ada evakuasi anak-anak harus naik ke lantai dua atau tiga semuanya dan tidak ada yang boleh di lantai satu apalagi di halaman sekolah bermain hujan karena akan sangat berisiko pada keselamatannya. Bisa ada petir, terseret air atau tertimpa tembok sekolah seperti kejadian ini," kata Retno, Jumat (7/10/2022).
Baca Juga: Tragedi MTsN 19 Jakarta: Dekat Sungai hingga Sistem Drainase Buruk
1. Perlu SOP bencana di setiap sekolah
Menurut Retno, ketika bencana alam terjadi, maka kerentanan bagi anak-anak semakin besar jika peristiwa terjadi saat jam belajar di sekolah.
Peserta didik dan guru juga berpotensi kuat menjadi korban karena tengah berada di satu area yang sama.
"Diperlukan SOP bencana pada sekolah-sekolah, apalagi sekolah yang berada dekat sungai," kata dia.
Baca Juga: Profil MTsN 19 Jakarta: Mengajar Siswa Berkebutuhan Khusus
2. Sekolah wajib punya jalur evakuasi
Selain itu, kata Retno, sekolah juga wajib memiliki jalur evakuasi ketika terjadi bencana.
Misalnya ketika terjadi gempa bumi, maka anak-anak harus dievakuasi ke luar ruangan.
"Namun ketika banjir terjadi, sebelum ada pertolongan karena hujan deras masih berlangsung, maka warga sekolah harus dievakuasi ke lantai yang lebih tinggi," kata dia.
Baca Juga: Dihantam Air Bah hingga Tembok Roboh, Lokasi MTsN 19 di Dataran Rendah
3. SOP wajib dilatih pada siswa
SOP yang ada soal kebencanaan, kata dia, wajib dilatihkan atau dipraktikkan kepada warga sekolah, baik siswa, tenaga pengajar, dan pihak-pihak yang ada di lingkungan sekolah.
"Agar saat bencana terjadi semua tertib diarahkan ke jalur evakuasi untuk penyelamatan," katanya.
Baca Juga: Kesaksian Paman Siswa MTsN 19: Luapan Banjir Seperti Air Bah