Cerita Pemudik Nekat Tumpangi Truk Ekpedisi Barang Menuju Sumatera

Pemeriksaan ketat disebutkan hanya pada Tol Jakarta-Merak

Jakarta, IDN Times - Seorang pemudik berhasil kembali ke kampung halamannya di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan dengan menumpangi truk ekspedisi barang.

Kepada IDN Times, narasumber yang disembunyikan identitasnya ini menceritakan bagaimana dia bisa sampai ke kampung halaman di tengah larangan mudik dan penyekatan wilayah selama pandemik COVID-19.

"Aku balik ke Sumatera Selatan tanggal 4 Mei, melewati jalur darat dan jalur laut," kata pemudik tersebut, Rabu (13/5).

1. Tumpangi truk ekspedisi bersama sopir dan kenek

Cerita Pemudik Nekat Tumpangi Truk Ekpedisi Barang Menuju SumateraPelabuhan Merak (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Pemudik tersebut menjelaskan bahwa keluarganya memang memiliki bisnis ekspedisi pengantar barang di Tanah Abang menuju Pulau Sumatera. Sehingga dia tidak menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Pemudik perempuan ini menumpang truk ekspedisi tersebut bersama seorang sopir dan kenek. "Aku coba untuk ikut truknya itu," ujarnya.

Baca Juga: Angkutan Umum Mulai Beroperasi, Istana Tegaskan Mudik Tetap Dilarang

2. Pemeriksaan di Tol Jakarta-Merak

Cerita Pemudik Nekat Tumpangi Truk Ekpedisi Barang Menuju Sumatera(Instagram/ASDP)

Kala itu, dia mengatakan bahwa mereka mengalami pemeriksaan yang cukup ketat saat masuk ke wilayah Tol Jakarta-Merak. 

Dia menjelaskan bahwa banyak kendaraan pribadi yang dihentikan oleh pihak kepolisian. Kelonggaran masih diberikan pada transportasi logistik.

"Banyak banget polisi yang ketok setopin mobil pribadi, karena kan itu terakhir-terakhir banget tanggal 24 itu sudah ditutup mudik dan segala sesuatu transportasi laut yang sudah ditutup," katanya.

3. Menyeberang ke Pulau Sumatera lewat Pelabuhan Merak

Cerita Pemudik Nekat Tumpangi Truk Ekpedisi Barang Menuju SumateraIlustrasi (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Sedangkan di pelabuhan Merak sendiri, dia mengatakan bahwa pemeriksaan tidak terlalu ketat. Namun, hanya ada satu dermaga yang melayani perjalanan penyeberangan kala itu.

Dia mengatakan bahwa sejumlah dermaga lainnya sudah ditutup. Keberangkatan Kapal di pelabuhan Merak ada setiap satu jam, dia bersama sopir serta kenek truk tersebut hanya menunggu sebentar saja untuk bisa menyeberang ke Pulau Sumatera.

"Kapal yang biasa yang diestimasi kita tiga sampai tiga jam setengah, bahkan karena yang dibawa itu sangat sedikit jadinya cuma 2 jam kalau gak salah kita sudah sampai ke Bakauheni," kata dia.

Baca Juga: YLKI: Larangan Mudik Direlaksasi Itu Kebijakan Blunder

4. Lanjutkan perjalanan darat selama 8-9 jam

Cerita Pemudik Nekat Tumpangi Truk Ekpedisi Barang Menuju SumateraANTARA FOTO/Fauzan

Setelah sampai di Pelabuhan Bakauheni, mereka langsung melanjutkan perjalanan jalur darat hingga ke Baturaja selama delapan hingga sembilan jam.

Selama melewati beberapa daerah seperti Lampung hingga Martapura, pemudik ini memang tidak melihat pemeriksaan yang begitu ketat, kecuali pada mobil berpelat B.

5. Melakukan isolasi mandiri di rumah

Cerita Pemudik Nekat Tumpangi Truk Ekpedisi Barang Menuju SumateraANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Sampai di kediamannya, perempuan ini memang tidak melapor kepada perangkat desa setempat karena menurut dia birokrasinya terbilang rumit dan belum jelas bagaimana fasilitas isolasi di Baturaja seperti apa.

"Baturaja sebenarnya sudah zona merah, daerahku itu sudah merah,  sudah ada 10 orang yang positif dan 160 PDP, tapi semuanya itu dilarikan ke Palembang " ujarnya.

Dia khawatir jika nantinya diperiksa dan memiliki gejala, dia akan dilarikan ke Palembang, maka dari itu dia kini menjalani isolasi mandiri di rumah.

6. Sempat sakit dan sendirian di Jakarta jadi alasan untuk mudik

Cerita Pemudik Nekat Tumpangi Truk Ekpedisi Barang Menuju Sumatera[Ilustrasi] Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (10/4/2020). Pemprov DKI Jakarta mulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 14 hari dimulai pada 10 April hingga 23 April 2020. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Pemudik ini pulang karena seluruh keluarganya berada di Sumatera Selatan. Selain itu, dia sempat jatuh sakit dan menunjukkan gejala tipes saat berada di Jakarta, apalagi dia berada seorang diri.

Maka dari itu, ia memilih untuk kembali, walau awalnya mencoba bertahan di Jakarta.

Terkait dengan isu sulitnya akses masuk kembali ke Jakarta, pemudik ini  mengaku sempat bingung, namun dia mendengar kabar bahwa akses masuk akan dipermudah jika memiliki surat bukti sehat.

"Aku harus pulang ke Jakarta karena harus, ada kerjaan dan masih kuliah juga begitu. Jadi berharap semuanya normal aja," tutur dia.

Baca Juga: Kabur dari RS di Jakarta, Pasien COVID-19 Ini Malah Mudik ke Banyumas

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya