Cerita Staf TPU Tegal Alur, Kala Pandemik Bikin Kerja Makin Lembur

Jaga kebersihan demi keluarga hingga loyalitas pekerjaan

Jakarta, IDN Times – Tahun 2020 adalah tahun ketiga Adi Suhardi (37) mengabdikan diri bekerja sebagai staf administrasi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

Pekerjaannya sebagai staf di TPU Tegal Alur mendadak berubah semenjak virus corona atau COVID-19 melanda Indonesia beberapa waktu belakangan. Kepada IDN Times, Adi menceritakan bagaimana saat ini pihaknya semakin sibuk mengurusi proses pemakaman jenazah COVID-19 dari sejumlah rumah sakit.

1. Semakin sibuk dari biasanya

Cerita Staf TPU Tegal Alur, Kala Pandemik Bikin Kerja Makin LemburTPU Tegal Alur (IDN Times/Uni Lubis)

Sebelum virus corona melanda, dia mengatakan bahwa tugas utama sebagai staf administrasi adalah untuk mengurus pelayanan terkait retribusi pemakaman, pendaftaran, dan pendataan jenazah.

Namun, saat ini dia mengaku memang lebih sibuk dari biasanya.

“Kita setengah delapan sudah di kantor sampai jam empat sore, itu (lembur) loyalitas kita aja, alhamdulillah hampir yang kerja di sini loyalitas tinggi, tanpa diarahkan pimpinan, kita kondisi kaya begini mau gimana lagi,” kata dia kepada IDN Times, Selasa (7/4).

2. Bangga sebagai garda terdepan tetapi ingin krisis wabah ini cepat selesai

Cerita Staf TPU Tegal Alur, Kala Pandemik Bikin Kerja Makin LemburPemakaman jenazah COVID-19 di TPU Tegal Alur, Senin 6 April 2020 (IDN Times/Uni Lubis)

Berada sebagai salah satu garda terdepan dalam mengurus proses pemakaman jenazah membuat Adi merasa bahwa ini adalah kebanggaan, namun, di sisi lain dia juga berharap agar wabah ini bisa segera berakhir.

Dia merasa loyalitas sangat dibutuhkan di saat-saat seperti ini, karena jenazah COVID-19 terus berdatangan. Maka dari itu, tak jarang Adi dan teman-teman lainnya memilih pulang lebih lama untuk mengurus keperluan pemakaman.

Baca Juga: Jakarta Hujan Deras, Makam di TPU Tegal Alur Terendam Banjir

3. Khawatir karena berada di zona merah

Cerita Staf TPU Tegal Alur, Kala Pandemik Bikin Kerja Makin LemburPemakaman jenazah COVID-19 di TPU Tegal Alur, Senin 6 April 2020 (IDN Times/Uni Lubis)

Jarak kantor Adi dari pemakaman khusus jenazah virus corona sekitar 500 meter, hingga saat ini Adi mengaku bahwa dirinya tidak terlalu khawatir namun dia memiliki rasa cemas yang pada umumnya di rasakan setiap manusia, apalagi dia dan rekan-rekan lainnya bekerja di zona merah penyebaran virus corona dan berada di garda terdepan penanganan virus ini.

Namun, dia percaya bahwa area makam COVID-19 sudah aman mulai dari cara pemulasaraan jenazah hingga penguburannya.

“Sampai level takut gak, cuma khawatir. Cemas secara umum bukan yang gimana-giman, soalnya secara kan kita ini di zona merah. Virus itu kan kasat mata, bisa di mana aja,” kata dia.

4. Kekhawatiran kepada keluarga di rumah

Cerita Staf TPU Tegal Alur, Kala Pandemik Bikin Kerja Makin LemburPemakaman jenazah COVID-19 di TPU Tegal Alur, Senin 6 April 2020 (IDN Times/Uni Lubis)

Di sela waktu istrahatnya itu, Adi juga menceritakan bahwa dia juga khawatir dengan keadaan keluarga yang dia tinggalkan di rumah, tetapi ada hikmah yang dia ambil dari tugasnya selama menangani kasus COVID-19 ini.

Adi lebih memilih berserah kepada Tuhan dan menjaga kebersihan ketika pulang ke rumah. Hal itu dia lakukan karena merasa khawatir virus corona bisa melekat kepada dirinya dari mana saja.

“Saya, sih, soal cemas pasti iya. Semua rasa itu ya diserahkan minta perlindungan ke Tuhan, ke Allah, ikhtiar,” kata Adi sambil tertawa kecil.

5. Sempat kelimpungan di masa awal wabah virus corona merebak di Indonesia

Cerita Staf TPU Tegal Alur, Kala Pandemik Bikin Kerja Makin LemburPemakaman jenazah COVID-19 di TPU Tegal Alur, Senin 6 April 2020 (IDN Times/Uni Lubis)

Kini telah sebulan lebih Adi dan kawan-kawannya di lapangan melaksanakan tugas mengurus proses pemakaman jenazah COVID-19. Di awal masa-masa ini, dia mengaku memang cukup kelimpungan.

Hal itu diakibatkan karena makam harus digali secara manual. Tetapi di minggu kedua, makam mulai digali dengan bantuan alat berat walau tetap harus dirapikan secara manual.

6. Kebutuhan Adi dan kawan-kawan di TPU Tegal Alur untuk tangani COVID-19

Cerita Staf TPU Tegal Alur, Kala Pandemik Bikin Kerja Makin LemburIlustrasi tenaga medis dengan APD Lengkap (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Sebagai staf administrasi, Adi menjelaskan bahwa ketersediaan Alat Perlindungan Diri (APD) bagi dia dan petugas makam lainnya masih terpenuhi, namun pihaknya tidak menutup bantuan yang datang.

Bagi dia, kesehatan dan keamanan para pejuang makam sangat penting, maka dari itu kebutuhan multivitamin, APD, hingga makanan juga cukup dibutuhkan di tengah pandemik virus corona yang masih belum berakhir ini.

“Kita jaga-jaga kekurangan APD. Segala multivitamin, konsumsi penunjang daya tahan tubuh petugas penanganan COVID-19 juga tetap butuh. Kecuali sudah ada jadwal virus corona ini sudah selesai, kalau belum selesai, ya semakin butuh,” kata dia.

Baca Juga: Rekor! 18 Jenazah COVID-19 Dimakamkan di TPU Tegal Alur Jakarta Barat

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya