Ciamik! Kolaborasi Alam dan Teknologi di Bukit Peramun Pulau Belitung

Kapan lagi bisa melihat monyet hantu Tarsius dari dekat!

Jakarta, IDN Times - Kolaborasi alam dan teknologi ternyata dapat diselaraskan. Hal itu tampak pada Geosite Hutan Granit Bukit Peramun, Pulau Belitung yang memadupadankan teknologi dan edukasi alam. 

IDN Times mengunjungi Pulau Belitung di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai rangkaian acara kunjungan desa binaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bertajuk Kafe BCA On The Road, pada Sabtu (9/11), untuk melihat secara langsung perpaduan teknologi dan keindahan alam di sana.

1. Menjadi desa wisata yang banyak spot foto

Ciamik! Kolaborasi Alam dan Teknologi di Bukit Peramun Pulau BelitungIDN Times/Lia Hutasoit

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung atau yang biasa disebut Babel, merupakan provinsi yang terdiri dari dua pulau utama yakni Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Desa wisata Bukit Peramun Belitung terletak di ketinggian 129 mdpl di wilayah Belitung Barat.

Dengan kekayaan flora dan fauna yang melimpah, Bukit Peramun kini telah bertransformasi. Kini daerah itu telah dikembangkan menjadi wisata alam yang menyediakan spot foto, antara lain seperti rumah hobbit, jembatan merah, batu kembar dan mobil terbang.

Pengunjung bebas berfoto tanpa dipungut biaya, menikmati udara hutan yang segar dan sunset jika beruntung.

2. Memadupadankan teknologi dengan barcode

Ciamik! Kolaborasi Alam dan Teknologi di Bukit Peramun Pulau BelitungIDN Times/Lia Hutasoit

Desa Wisata Bukit Peramun juga menerapkan virtual guide dalam dua bahasa. Pengunjung dapat memindai barcode yang telah ditempel di pohon sepanjang area. Dari barcode tersebut pengunjung dapat membaca informasi terkait pohon tersebut.

“Satu hal lain yang menjadi keunggulan Bukit Peramun yaitu mengaplikasikan teknologi virtual guide untuk lebih memanjakan pengunjungnya dalam berwisata,” kata Executive Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawati yang hadir dalam kunjungan ke Bukit Peramun, Belitung.

Baca Juga: PT Astra International Tambah 275 desa Binaan Program Desa Sejahtera

3. Mengenal Tarsius, monyet hantu dari Bukit Peramun

Ciamik! Kolaborasi Alam dan Teknologi di Bukit Peramun Pulau BelitungIDN Times/Lia Hutasoit

Selain itu kawasan hutan ini juga menjadi habitat Mentilin (Tarsius Bancanus Saltator) atau biasa disebut masyarakat lokal sebagai Pelilian.

Hewan ini hanya keluar pada malam hari. Monyet hantu mungil dengan mata besar ini menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik. Pengunjung dapat melihat Tarsius ditemanitour guide dari Bukit Peramun.

Jika melihat cahaya terlalu banyak, maka mata hewan langka itu akan berair. Maka dari itu pengunjung hanya boleh melihatnya selama 10 menit dan tidak boleh memotret dengan flash.

4. Paket wisata yang disediakan

Ciamik! Kolaborasi Alam dan Teknologi di Bukit Peramun Pulau BelitungIDN Times/Lia Hutasoit

Ada tiga jenis paket yang disediakan oleh pihak pengelola Bukit Peramun. Paket tracking ke puncak Bukit seharga Rp10.000 per orang, pengelola akan memberikan tiket berupa gelang pada pengunjung, alasannya agar pengelola lebih mudah mengawasi pengunjung.

Lalu paket kedua cross country seharga Rp150.000 per orang pengunjung akan diajak berkeliling selama 3 jam di hutan dan melihat 12 titik luar biasa, termasuk coffee break dan makan siang.

Terakhir adalah wisata Tarsius seharga Rp100.000 per orang, tiap pengunjung akan didampingi pemandu.

5. Pendampingan untuk Bukit Peramun

Ciamik! Kolaborasi Alam dan Teknologi di Bukit Peramun Pulau BelitungIDN Times/Lia Hutasoit

Bukit Peramun adalah desa binaan dari BCA. Melalui program desa binaan, komunitas masyarakat lokal dapat terbantu untuk mengembangkan potensi lokal tersebut menjadi sumber ekonomi yang menjanjikan kemandirian di masa mendatang.

“BCA mulai melakukan pendampingan Desa Binaan Bukit Peramun sejak 2018. Sebagai langkah awal, kami memfasilitasi beberapa pelatihan, seperti Layanan Prima, Standar Layanan, Creative Selling Skill, dan Golden Heart Leadership," kata Inge.

Baca Juga: Begini Rahasia BCA Bangun Loyalitas Karyawan dan Nasabah 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya