Data Lengkap COVID-19 di Indonesia per Minggu 29 November 2020 

Kini ada 534.266 kasus COVID-19 di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan data terbaru kasus COVID-19 di Indonesia. Pada Minggu (29/11/2020) terdapat penambahan 6.267 kasus positif baru. Kini kasus COVID-19 di Indonesia kini berjumlah 534.266.

Jawa Tengah menjadi provinsi dengan peningkatan kasus terbanyak, yakni 2.036. Jumlah ini naik hampir dua kali lipat dibanding hari sebelumnya 1.118 kasus. Sedangkan DKI Jakarta terdapat penambahan 1.431 kasus, Jawa Timur (453 kasus), Jawa Barat (412 kasus), dan Sumatera Barat (273 kasus).

1. Tingkat kesembuhan mencapai 83,44 persen

Data Lengkap COVID-19 di Indonesia per Minggu 29 November 2020 Ilustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Satgas COVID-19 juga mencatat ada penambahan 3.810 kasus sembuh hari ini. Total angka kesembuhan di Indonesia kini mencapai 445.793 kasus atau 83.44 persen dari total kasus COVID-19.

Provinsi dengan penambahan kasus sembuh paling tinggi hari ini adalah DKI Jakarta (814 kasus), Jawa Barat (770 kasus), Jawa Tengah (760 kasus), Jawa Timur (287 kasus) dan Riau (196 kasus).

Baca Juga: Satgas COVID-19: Masih Banyak yang Tidak Percaya COVID-19

2. Ada 169 kasus kematian baru hari ini

Data Lengkap COVID-19 di Indonesia per Minggu 29 November 2020 Proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon pada Selasa (16/9/2020) (IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati)

Namun kasus kematian akibat COVID-19 bertambah 169 hari ini. Sehingga, total kasus meninggal dunia mencapai 16.815 atau 3,14 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di tanah air.

Ada lima provinsi dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak saat ini, yaitu, Jawa Tengah (73 kasus), Jawa Timur (29 kasus), DKI Jakarta (19 kasus), Riau dan Jawa Barat (masing-masing 6 kasus).

3. Kasus COVID-19 menyebar di 505 Kabupaten/Kota di Indonesia

Data Lengkap COVID-19 di Indonesia per Minggu 29 November 2020 Pemakaman korban COVID-19. ANTARA FOTO/FB Anggoro

Virus corona telah menyebar ke 505 kabupaten/kota di 34 provinsi Indonesia. Berikut ini data rincian penyebarannya:

1. Aceh 8.282
2. Sumatera Utara 15.508
3. Sumatera Barat 19.949
4. Riau 19.939
5. Jambi 1.913
6. Sumatera Selatan 9.428
7. Bengkulu 1.821
8. Lampung 3.678
9. Bangka Belitung 994
10. Kepulauan Riau 5.443
11. DKI Jakarta 135.762
12. Jawa Barat 51.776
13. Jawa Tengah 54.997
14. DI Yogyakarta 5.922
15. Jawa Timur 61.483
16. Banten 12.799
17. Bali 13.790
18. Nusa Tenggara Barat 4.671
19. Nusa Tenggara Timur 1.189
20. Kalimantan Barat 2.405
21. Kalimantan Tengah 5.932
22. Kalimantan Selatan 13.187
23. Kalimantan Timur 19.505
24. Kalimantan Utara 1.441
25. Sulawesi Utara 6.811
26. Sulawesi Tengah 1.899
27. Sulawesi Selatan 20.552
28. Sulawesi Tenggara 6.502
29. Gorontalo 3.110
30. Sulawesi Barat 1.463
31. Maluku 4.577
32. Maluku Utara 2.371
33. Papua 10.009
34. Papua Barat 5.257

4. Ada 148 lab yang belum melaporkan hasil pemeriksaan spesimen

Data Lengkap COVID-19 di Indonesia per Minggu 29 November 2020 Ilustrasi Petugas Lab (Dok. Istimewa)

Sebanyak 42,903 spesimen dari 31,021 orang diperiksa COVID-19 hari ini. Dari pemeriksaan tersebut diketahui 6,267orang positif COVID-19 dan 24,754 orang lainnya negatif.

Satgas COVID-19 melaporkan masih ada 148 dari 426 laboratorium yang belum melaporkan hasil pemeriksaannya secara tepat waktu. Selanjutnya, per hari ini tercatat 70,792 kasus suspek COVID-19 di Indonesia.

5. Virus ini bisa menular lewat udara

Data Lengkap COVID-19 di Indonesia per Minggu 29 November 2020 Warga melintas di dekat mural bergambar simbol orang berdoa menggunakan masker yang mewakili umat beragama di Indonesia di kawasan Juanda, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (18/6/2020) (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Untuk diketahui, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengatakan bahwa COVID-19 dapat menyebar lewat udara dan bukanlah suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menjelaskan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara. "Sebagian besar memang menular melalui droplat, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," ujarnya..

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airborne. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3M: Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan, atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: Bupati Bogor Sembuh dari COVID-19, Sudah Siap Diperiksa Polda Jabar?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya