Dipanggil Jokowi ke Istana, Ini Sosok Fadjroel Eks Aktivis 98
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Komisaris PT Adhi Karya Mochammad Fadjroel Rachman turut diundang Presiden Joko "Jokowi" Widodo ke Istana Negara, pada Senin (21/10). Dia disebut-sebut akan menjadi juru bicara presiden, menggantikan Johan Budi, yang kini duduk di DPR RI periode 2019-2024.
Siapakah Fadjroel dan bagaimana sepak terjangnya di pemerintahan selama ini?
Baca Juga: DPR Dukung Nomenklatur Baru, Puan: Ada 4 Perubahan Kementerian
1. Fajroel adalah peneliti, penulis, pengamat politik, hingga aktivis mahasiswa
Pria kelahiran Banjarmasin, 17 Januari 1964 ini adalah salah seorang aktivis pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
Fadjroel dikenal sebagai seorang peneliti, penulis, pengamat politik, dan aktivis mahasiswa yang ikut menuntut turunnya Presiden Soeharto pada 1998.
2. Fadjroel menempuh pendidikan di Universitas Indonesia
Fadjroel menyelesaikan studi strata satu jurusan Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB), dan melanjutkan studi S2 dan S3 di Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi program Manajemen Keuangan dan Moneter.
3. Fadjroel gemar membaca dan berdiskusi
Editor’s picks
Fadjroel diangkat menjadi Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero) pada 2015 yang bergerak di bidang konstruksi.
Dia dikenal dekat dengan sejumlah budayawan dan intelektual, mulai dari almarhum SoebadioSastrosumitro, MochtarLubis, SarbiniSomawinata, Sutan Takdir Alisjahbana, hingga Soedjatmoko.
Kedekatan Fadjroel dengan mereka, merupakan buah dari kecintaannya pada buku dan kelompok-kelompok diskusi.
4. Sempat mendekam di penjara pada Orde Baru
Pria berdarah Banjar dan Bugis ini sempat mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, karena menentang pemerintahan Soeharto. Fadjroel bersama lima rekannya sempat dipindahkan dari satu penjara ke penjara lain.
Dari Rumah Tahanan Militer Bakorstanasda Jawa Barat, dia dipindahkan ke Penjara Kebonwaru, lalu ke Penjara Batu di Pulau Nusakambangan. Terakhir, pria 55 tahun ini mendekam di Penjara Sukamiskin, Jawa Barat, tempat Presiden pertama RI Sukarno pernah ditahan Belanda.
5. Fadjroel dan karya-karyanya
Fadjroel juga gemar menulis buku. Beberapa buku karyanya yang diterbitkan adalah "Menggugat Indonesia: Republik Tanpa Publik" yang terbit 1990, lalu buku berjudul "May Revolution and Mass media" yang terbit 2001, hingga buku antologi puisi "Catatan Bawah Tanah" yang terbit pada 1992.
Baca Juga: [FOTO] 12 Gaya Calon Menteri saat Diundang Presiden Jokowi ke Istana