Divonis 1 Tahun 6 Bulan, Bharada E Berpotensi Dapat Remisi Tambahan 

Setengah dari remisi umum tahun berjalan

Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), memberi tanggapan soal adanya remisi tambahan bagi Richard Eliezer atau Bharada E.

Bharada E merupakan saksi pelaku yang bekerja sama atau justice collaborator dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Koordinator Humas dan Protokol Ditjen PAS, Rika Aprianti, mengungkapkan, remisi tambahan itu sudah termaktub dalam Permenkumham Nomor 7 Tahun 2022 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Cuti Menjelang Bebas, Pembebasan Bersyarat, dan Cuti Bersyarat Bagi Seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan.

"Dalam Pasal 35a Ayat 1, 2, 3, dan 4 bahwa remisi bagi justice collaborator adalah jenis remisi tambahan, besarnya diberikan 1/2 dari besaran remisi umum tahun berjalan," kata Rika dalam keterangan tertulis, Rabu (22/2/2023).

Baca Juga: Ferdy Sambo, Ricky dan Kuat Ma’ruf Jadi Saksi Sidang Etik Bharada E

1. Dirjen PAS mengaku siap soal kemungkinan pengajuan remisi tambahan dari LPSK

Divonis 1 Tahun 6 Bulan, Bharada E Berpotensi Dapat Remisi Tambahan Ilustrasi borgol. Dok. IDN Times

Rika menjelaskan, dalam Pasal 37, pelaksanaan remisi tambahan akan diberikan saat remisi umum. Ditjen PAS mengaku sudah siap soal remisi tambahan bagi justice collaborator hingga kemungkinan pengajuan rekomendasi soal remisi tambahan itu dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk Richard Eliezer dalam kasus yang melibatkan Ferdy Sambo itu.

"Berdasarkan regulasi yang berlaku, pemasyarakatan sudah siap tentang remisi tambahan bagi justice collaborator, termasuk kemungkinan pengajuan rekomendasi dari Ketua LPSK untuk terpidana Eliezer dalam kasus FS (Ferdy Sambo)," kata dia.

Baca Juga: Polri Gelar Sidang Etik Bharada E Hari Ini

2. Richard lolos tuntutan penjara 12 tahun

Divonis 1 Tahun 6 Bulan, Bharada E Berpotensi Dapat Remisi Tambahan Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat, Richard Eliezer alias Bharada E memeluk penasihat hukumnya seusai mendengarkan pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (18/1/2023). Jaksa penuntut umum menuntut Richard Eliezer dengan hukuman 12 tahun penjara. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Diketahui, Richard Eliezer alias Bharada E dijatuhkan vonis 1 tahun 6 bulan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas kasus pembunuhan berencana ajudan Ferdy Sambo itu. Putusan lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), yakni 12 tahun penjara.

“Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Richard Eliezer dengan pidana penjara selama satu tahun enam bulan penjara,” kata Ketua Majelis Hakim, Wahyu Iman Santoso.

Baca Juga: Tok! Bharada E Divonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara

3. Putusan vonis Richard sudah inkracht

Divonis 1 Tahun 6 Bulan, Bharada E Berpotensi Dapat Remisi Tambahan Terdakwa Richard Eliezer mendengarkan tuntutan jaksa terkait kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat di PN Jaksel, Rabu (18/1/2023). (youtube.com/TV POOL/KOMPAS TV)

Vonis terhadap Bharada E itu sudah memperoleh kekuatan hukum tetap atau inkracht usai dirinya dan jaksa tak mengajukan banding.

Dalam kasus ini Ferdy Sambo divonis mati, sedangkan istrinya, Putri Candrawathi divonis 20 tahun penjara. Pelaku lainnya, yaitu Ricky Rizal Wibowo (Bripka RR) mendapat vonis 13 tahun penjara dan Kuat Ma'ruf divonis 15 tahun penjara. 

Baca Juga: Nasib Bharada E Diumumkan Langsung Usai Sidang Etik Polri

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya