Empat Sekolah di DKI Jakarta Tunda Uji Coba PTM, Ini Alasannya

Satu sekolah sempat ada kasus COVID-19 sudah kembali dibuka

Jakarta, IDN Times - Pelaksanaan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di DKI Jakarta mengalami sejumlah kendala, total ada empat sekolah yang ditunda untuk mengikuti agenda pembukaan sekolah secara terbatas ini.

Empat sekolah yang menunda PTM itu adalah Sekolah Negeri Unggulan MH Thamrin, Bambu Apus, SDN 08 Kenari, Senen, kemudian Madrasah Ibtidaiyah RPI, Kuningan dan Jakarta Islamic School (JIS) Kelapa Dua Wetan.

"Sebutannya empat sekolah itu bukan membatalkan, tapi menunda," kata Kepala Sub Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah, Rabu (16/6/2021).

1. JIS Kelapa Dua tunda uji coba PTM karena masih ada penilaian akhir tahun

Empat Sekolah di DKI Jakarta Tunda Uji Coba PTM, Ini AlasannyaIlustrasi (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Taga menjelaskan ada sejumlah hal yang membuat sekolah-sekolah ini menunda pelaksanaan uji coba PTM, salah satunya seperti JIS Kelapa Dua Wetan yang masih melaksanakan PAT atau penilaian akhir tahun.

"Kalau yang JIS ini apakah masih berlangsung PAT, saya juga belum ada info, karena kalau PAT biasanya dua minggu," kata dia.

Baca Juga: Nadiem Makarim: Semua Sekolah Boleh PTM Terbatas, Kecuali...

2. Ada sekolah yang belum diizinkan orang tua murid untuk uji coba PTM

Empat Sekolah di DKI Jakarta Tunda Uji Coba PTM, Ini AlasannyaIlustrasi sekolah tatap muka di tengah pandemi COVID-19 (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Kemudian untuk Madrasah Ibtidaiyah RPI ditunda karena orang tua murid belum mengizinkan adanya uji coba PTM.

Selanjutnya Sekolah Negeri Unggulan MH Thamrin, Bambu Apus menunda uji coba PTM karena wilayah tersebut masuk dalam zona oranye penularan COVID-19.

3. Sempat ada kasus positif, SDN Kenari 08 dibuka kembali

Empat Sekolah di DKI Jakarta Tunda Uji Coba PTM, Ini AlasannyaIlustrasi sekolah dasar. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Sedangkan SDN Kenari 08 saat ini sudah kembali dibuka. Sekolah itu sempat ditutup sementara selama tiga hari karena ada temuan kasus COVID-19 di lingkungan sekolah. Kepala sekolah dan guru di SD tersebut terpapar saat bepergian. Penutupan berlangsung mulai tanggal 9 hingga 11 Juni 2021.

"Jadi terpaparnya itu waktu gurunya pulang kampung, waktu libur. Kalau Kepala Sekolahnya kenanya waktu di rumahnya," kata Taga.

 

Baca Juga: Penjelasan Menteri Nadiem soal PTM yang Salah Diartikan

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya