Fenomena Hari Tanpa Bayangan, Kapan Terjadi di Indonesia?

Terjadi dua kali dalam setahun

Jakarta, IDN Times - Indonesia akan segera kembali merasakan Kulminasi atau hari tanpa bayangan. Fenomena ini terjadi sejak Minggu (8/9) hingga Oktober mendatang.

Kulminasi adalah fenomena saat matahari berada di posisi paling tinggi, dan fenomena deklinasi matahari dengan lintang pengamat disebut dengan kulminasi utama. Pada momen tersebut, matahari berada di atas kepala pengamat atau titik zenit.

Posisi matahari tersebut mengakibatkan bayangan benda yang tegak akan terlihat 'menghilang', karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Bagaimana fenomena ini bisa terjadi?

Baca Juga: 4 Fenomena Alam Vital Bagi Kehidupan yang Mungkin Gak Kamu Sadari

1. Penyebab terjadinya kulminasi

Fenomena Hari Tanpa Bayangan, Kapan Terjadi di Indonesia?Unsplash/Pablo Heimplatz

Dikutip dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena ini terjadi karena bidang ekuador bumi tau bidang rotasi bumi tidak tepat dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi bumi.

"Sehingga posisi matahari dari bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat Lintang Utara, sampai dengan 23,5 derajat Lintang Selatan."

2. Kapan fenomena tersebut terjadi di Indonesia?

Fenomena Hari Tanpa Bayangan, Kapan Terjadi di Indonesia?Unsplash/Mohamed Nohassi

Mengapa fenomena ini terjadi hingga dua kali di Indonesia? Karena Indonesia berada di sekitar ekuator. Fenomena tersebut terjadi dua kali dalam setahun, dan waktunya tidak jauh dari saat matahari berada di khatulistiwa.

Pada 2019, matahari berada di khatulistiwa pada 21 Maret pukul 05.00 WIB, dan 23 September pukul 14.51 WIB. Lalu, pada 21 Juni pukul 22.55 WIB, matahari berada di titik balik utara dan pada 22 Desember pukul 11.20 WIB, matahari berada di titik balik selatan.

3. Pontianak jadi kota istimewa saat kulminasi

Fenomena Hari Tanpa Bayangan, Kapan Terjadi di Indonesia?Unsplash/Jack B

Khusus untuk daerah Kota Pontianak yang berada di khatulistiwa, kulminasi akan terjadi bersamaan saat matahari tepat berada di khatulistiwa, yakni pada 21 Maret 2019 (kulminasi utama 1) dan 23 September 2019 (kulminasi utama 2).

Untuk daerah lain masih akan terjadi saat deklinasi matahari sama dengan lintang kota tersebut. Umumnya, kulminasi di Indonesia terjadi antara 22 Februari 2019 di Seba, Nusa Tenggara Timur, dan 5 April 2019 di Sabang, Aceh.

Lalu, kembali terjadi pada 8 September 2019 di Sabang, Aceh, hingga 21 Oktober 2019 di Seba, Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Unik dan Menakjubkan, Ini 5 Fenomena Alam Ini Cuma Ada di Gurun

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya