Greta Thunberg, Aktivis Muda Perubahan Iklim Raih Penghargaan 

Greta terima penghargaan dari Amnesti Internasional

Jakarta, IDN Times - "16 year old climate and enviromental activist with Asperger's," begitu tulis Greta Thunberg di laman Instagramnya, @gretathunberg. Sesuai dengan apa yang ia tulis, Thunberg memang seorang aktivis iklim asal Swedia.

Gadis remaja kelahiran 3 Januari 2003 ini berkonsentrasi membahas isu iklim sejak 2018. Dia bahkan menginisiasi gerakan Fridays For Future di kalangan anak muda, untuk mendesak para politikus membuat kebijakan terkait iklim, khususnya mengurangi emisi karbon. Gerakan ini pula yang membuat nama Thunberg menjadi sosok terkemuka saat ini. 

Baca Juga: Cara Bantu Kurangi Perubahan Iklim, Yuk Coba Hindari 4 Kebiasaan Ini

1. Thunberg tuntut perintah Swedia

Greta Thunberg, Aktivis Muda Perubahan Iklim Raih Penghargaan pixabay.com/unif

Aksi Thunberg menuntut Pemerintah Swedia mengurangi emisi karbon, tidak hanya dengan kata-kata. Saat dia masih duduk di bangku kelas sembilan, Thunberg mogok sekolah hingga pemilihan umum Swedia 2018.

Dikutip dari berbagai sumber, selama mogok Thunberg duduk di depan Riskdag (lembaga legislatif nasional) Swedia sembari memegang spanduk bertuliskan, "Skolstrejk för klimatet (mogok sekolah untuk iklim)". Aksi ini ia lakukan selama jam sekolah setiap harinya.

2. Fridays For Future jadi gerakan ribuan pelajar di dunia

Greta Thunberg, Aktivis Muda Perubahan Iklim Raih Penghargaan Instagram/gretathunberg

Setelah pemilihan umum Swedia berlangsung, Thunberg terus melancarkan protesnya dengan mogok sekolah setiap hari Jumat. Mata dunia akhirnya tertuju pada niat mulia Thunberg.

Aksinya menginspirasi banyak siswa di seluruh dunia untuk ambil bagian dalam gerakan ini. Pada Desember 2018, lebih dari 20.000 siswa di sekitar 270 kota, melakukan gerakan Fridays For Future dengan mogok dari sekolah.

3. Thunberg didiagnosis alami sindrom Asperger

Greta Thunberg, Aktivis Muda Perubahan Iklim Raih Penghargaan Instagram/gretathunberg

Namun, di balik kesuksesannya menginisiasi ribuan pelajar di dunia untuk ikut peduli dengan perubahan iklim, Greta Thunberg didiagnosis menderita sindrom Asperger.

Penyakit ini adalah gejala autisme. Penderita Asperger memiliki masalah dalam berkomunikasi. Mereka yang menderita Asperger cenderung sulit memahami bentuk komunikasi non-verbal. Para penderita sindrom ini sulit memahami ironi, sarkasme, serta penggunaan bahasa slang.

4. Terima penghargaan atas jasanya

Greta Thunberg, Aktivis Muda Perubahan Iklim Raih Penghargaan Instagram/gretathunberg

Di umur yang masih muda, Greta Thunberg mendapat penghargaan Ambasador of Conscience 2019. Pengargaan ini diberikan oleh Amnesty Internasional pada Senin 16 September lalu, di Washington D.C, Amerika Serikat. 

Usai menerima penghargaan itu, Thunberg mengatakan, penghargaan tersebut untuk jutaan orang muda di seluruh dunia yang turut dalam gerakan Fridays for Future. 

"Semua pemuda pemberani ini berjuang untuk masa depan mereka. Masa depan yang harusnya mereka terima begitu saja. Tapi, seperti yang terlihat sekarang, mereka tidak bisa," ujar Thunberg seperti tertulis di situs resmi Amnesti.org.

Baca Juga: Atasi Perubahan Iklim Global, Energi Bersih Jadi Solusi Menteri ESDM 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya