Hepatitis Akut, Anak-anak Diminta Bawa Bekal ke Sekolah

Antisipasi penyakit ini saat PTM

Jakarta, IDN Times - Penyakit hepatitis akut menyerang anak-anak di sejumlah wilayah Indonesia, sementara itu, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimulai pada Kamis 12 Mei 2022. Hal ini membuat Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merasa perlu ada antisipasi yang dilakukan berbagai pihak agar anak-anak bisa bersekolah dengan tenang.

Komisioner KPAI Retno Listyarti menyarankan agar saat PTM anak-anak bisa dibekali makanan dan minuman oleh orangtua agar tak membeli makanan di luar.

“Sebaiknya orangtua membekali anak-anak ke sekolah dengan makanan dan minuman dari rumah, jangan jajan atau beli sembarangan. Selain itu, pemerintah juga melakukan monitoring dan evaluasi PTM saat ini, jangan 100 persen lagi agar dapat melihat perkembangan kasus hepatitis misterius ini dan sebagai bentuk pencegahan,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (12/5/2022).

1. Sosialisasi dari atas ke bawah

Hepatitis Akut, Anak-anak Diminta Bawa Bekal ke SekolahInstagram

Baca Juga: Meski Ada Hepatitis Akut, 140 Sekolah di Tangerang Tetap Gelar PTM 

Dengan ada kondisi ini, KPAI meminta pemerintah pusat dan daerah lewat dinas-dinas kesehatan segera memberi sosialisasi pada para orangtua terkait informasi jelas tentang hepatitis akut  dan upaya pencegahan seperti menjaga kebersihan lingkungan, memastikan protokol kesehatan, mengenali tanda atau gejala awal penyakit ini.

Dinas pendidikan juga diminta melakukan hal yang sama agar koordinasi dilakukan guna mengenali gejala-gejala dari hepatitis akut ini.

2. Orangtua wajib beri edukasi pada anak-anak

Hepatitis Akut, Anak-anak Diminta Bawa Bekal ke SekolahIlustrasi rumah sakit (IDN Times/Arief Rahmat)

Baca Juga: Spesialis Hepatitis Dr Soetomo: Hepatitis Anak Tak Pernah Parah

Sementara orangtua yang sudah teredukasi wajib untuk kembali memberikan informasi kepada anak-anaknya terkait penyakit hepatitis misterius ini, sehingga anak menyadari mengapa harus patuh pada protokol kesehatan.

“Edukasi dan sosialisasi yang sama harus dilakukan pihak  sekolah juga,” ujar Retno.

3. Tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan bisa kenali gejalanya

Hepatitis Akut, Anak-anak Diminta Bawa Bekal ke SekolahSeorang tenaga kesehatan melambaikan tangan sebelum memberikan makanan kepada pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Bandung, Jawa Barat, Senin (13/7/2020) (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Baca Juga: Waspada Hepatitis Akut, KKP Makassar Tingkatkan Pengawasan Pelabuhan

Perlu perlu adanya kerja sama yang solid antara orangtua, tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan agar bisa menemukan gejala hepatitis akut sedini mungkin agar anak segera mendapatkan pertolongan medis.

“Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi hepatitis sudah sangat berat. Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil,” ujarnya.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya