Investor Asing Mundur dari Proyek ITF Sunter, Jakpro Cari Calon Lender

Berharap di awal 2022 bisa masuk ke fase konstruksi

Jakarta, IDN Times - Perusahaan Pembangkit Listrik asal Finlandia, Fortum Power Heat and Oy mundur dari proyek pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) Jakarta. Hal ini disampaiakan oleh Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Hanief Arie Setianto.

"Mitra kami dengan adanya pandemi ini melakukan review dan sampai pada kesimpulan bahwa mereka akan memprioritaskan lagi investasi mereka. Dan unfortunately, investasi di Indonesia ini belum menjadi prioritas," kata Hanief dalam keterangannya yang dikutip, Selasa (29/6/2021).

Namun, Hanief mengklaim bahwa mundurnya perusahaan pembangkit listrik asing itu tidak akan mengubah apapun, karena Jakpro akan tetap melanjutkannya. Dia berharap dalam waktu hitungan bulan Jakpro sudah bisa dapat komitmen dan Indicative Terms Sheet, yang menunjukkan prakiraan risk appetite dari calon pemberi pinjaman (lender) dalam proyek ITF yang nanti akan digunakan untuk pendanaan. 

Baca Juga: Bangun ITF Sunter, DKI Rogoh Anggaran Rp3,8 Miliar

1. Proyek ITF Sunter dan FPSA di Jakbar dipegang oleh Jakpro

Investor Asing Mundur dari Proyek ITF Sunter, Jakpro Cari Calon Lenderilustrasi/ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Dari empat tempat pengolahan sampah yang ada, dua di antaranya di antaranya ditugaskan kepada Jakpro sebanyak dua, sedangkan dua lainnya diberikan penugasannya kepada BUMD Provinsi DKI Jakarta Perumda Pembangunan Sarana Jaya. 

Dua proyek ITF yang dikerjakan Jakpro adalah ITF Sunter untuk mengolah
sampah sebagian dari Jakarta Utara dan Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara (FPSA) wilayah layanan Barat untuk mengolah sampah dari Jakarta Barat.

2. Rencana mendapatkan financial closure tahun ini

Investor Asing Mundur dari Proyek ITF Sunter, Jakpro Cari Calon LenderIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Dia berharap dalam waktu dekat, mudah-mudahan dalam hitungan bulan, Jakpro sudah bisa mendapatkan komitmen dan Indicative Terms Sheet, yang menunjukkan prakiraan risk appetite dari calon pemberi pinjaman (lender) dalam proyek ITF yang nanti akan digunakan untuk pendanaan.

"Jika semua sesuai rencana, maka diharapkan di kuartal empat tahun ini, paling lambat, kami sudah mendapatkan financial closure-nya. Dan di awal 2022, kami sudah bisa masuk ke fase konstruksi," kata Hanief.

3. ITF Sunter terkendala elemen pendanaan yang belum terpenuhi

Investor Asing Mundur dari Proyek ITF Sunter, Jakpro Cari Calon LenderIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Hanief mengatakan mundurnya perusahaan ini tidak bisa menghentikan proyek ITF atau FPSA karena fasilitas pengolahan sampah ramah lingkungan tersebut menjadi kebutuhan Provinsi DKI Jakarta saat ini.

"Proyek itu terus berjalan sampai saat ini, meski wujud fisiknya tidak terlihat tapi aspek-aspek yang lain sudah dipenuhi. Untuk ITF Sunter ini sesungguhnya tinggal satu elemen saja yang belum ada yaitu pendanaan," ujarnya.

Setelah mengambil alih sahamnya Fortum, Jakpro terus melakukan diskusi secara intens dengan DKI Jakarta untuk mendapatkan pendanaan mencapai 340 juta dolar AS.

"Dan saat ini kami bersama-sama Pemprov DKI memfokuskan kepada lembaga keuangan yang  berpotensi dan berminat mendanai ITF Sunter ini," kata dia.

Baca Juga: DKI Bakal Bangun 4 ITF, Diharap Jadi Solusi Padatnya Bantar Gebang

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya