ITAGI Belum Rekomendasikan Vaksinasi COVID-19 Dosis Keempat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) belum memberikan rekomendasi terkait pemberian vaksinasi COVID-19 dosis keempat. Hal tersebut dikarenakan cakupan vaksin primer dan dosis penguat atau booster belum sepenuhnya terpenuhi di tengah masyarakat.
"ITAGI belum merekomendasikan vaksinasi dosis keempat. Cakupan dosis pertama sudah bagus 90-an persen, dosis kedua agak rendah meskipun sudah lumayan juga, sudah 81 persen," kata Ketua ITAGI, Sri Rezeki Hadinegoro dilansir dari ANTARA, Sabtu (23/7/2022),
1. Belum ada tanggapan resmi dari Kemenkes ke ITAGI
Vaksinasi booster di Indonesia hingga 23 Juli 2022 mencapai 53,89 juta jiwa lebih atau setara 25,88 persen dari target 208 juta jiwa.
Sri menjelaskan, sampai saat ini ITAGI belum dimintai tanggapan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) perihal dosis keempat atau booster kedua untuk masyarakat umum.
"Sebetulnya secara resmi belum ditanyakan kepada kami. Kalau ngobrol-ngobrol iya," ujarnya.
Baca Juga: Uji Klinis Vaksin COVID-19 BUMN di Lombok Libatkan 953 Relawan
Baca Juga: Bio Farma Uji Klinis Fase Tiga Vaksin COVID-19 di Sumbar dan Sulsel
2. Pemerintah harus perhatikan cakupan vaksinasi dosis lengkap dan booster dulu
Editor’s picks
ITAGI pernah memberikan kajian kepada Kementerian Kesehatan soal pemberian vaksinasi dosis empat hanya untuk masyarakat yang punya risiko tinggi. Misalnya, lansia di atas 65 tahun atau masyarakat dengan komorbid dan gangguan imun tubuh.
"Itu yang dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tapi kan setiap negara punya kesimpulannya sendiri. Seperti di Thailand, tren wisata yang mumpuni ya jadi pegawai wisata itu didahulukan untuk dosis empat," katanya.
Sri meminta agar pemerintah memperhatikan cakupan vaksinasi dosis lengkap primer maupun dosis ketiga yang belum tercapai lebih dulu.
3. Pemerintah mulai pertimbangkan vaksin dosis 4
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, mengungkapkan bahwa vaksin dosis empat untuk masyarakat umum mulai dipertimbangkan pemerintah. Hal tersebut karena adanya prediksi pandemik COVID-19 yang berkepanjangan.
"Beberapa negara sudah mulai dosis empat atau booster kedua. Perencanaan itu sudah ada pertimbangannya di Indonesia, karena pandemik jangka panjang," kata Mohammad Syahril dilansir ANTARA, Jumat (22/7/2022).
Syahril mengatakan pakar epidemiologi memperkirakan status pandemik COVID-19 di dunia bakal berlangsung dalam waktu yang cukup panjang.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Naik, WHO Khawatir Negara Lupa Pandemik masih Terjadi
Baca Juga: Selain COVID-19, WHO Pertimbangkan Cacar Monyet Jadi Pandemik