Jakarta Urutan Dua Pelanggaran Kebebasan Beragama, Imbas Pilgub DKI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemilihan kepala daerah di DKI Jakarta pada 2013 lalu ternyata berimbas pada masalah pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan. Hasil riset Setara Institute selama lima tahun terakhir 2013-2018, Jakarta menduduki peringkat kedua provinsi yang banyak melakukan KBB.
Setara Institute mencatat selama periode tersebut terdapat 113 tindakan KBB di Jakarta.
Wakil Ketua SETARA Institute Bonar Tigor Naipospos mengatakan bahwa indikator keadaan KKB di Jakarta adalah imbas dari Pilgub DKI pada 2017.
1. Akibat dari Pilgub DKI 2017
Pelanggaran Kebebasan Beragama/Berkeyakinan (KBB) di Jakarta imbas Pilgub DKI 2017 yang memanas. Jakarta berada di urutan kedua setelah Jawa Barat.
Selain itu, Bonar juga menjelaskan indikator lainnya, seperti adanya kesulitan beberapa rumah ibadah di Jakarta untuk mendapat izin. Hal tersebut makin mendukung adanya KBB di DKI Jakarta.
"Penolakan salat jenazah atau penolakan sejumlah daerah dan pengistimewaan kelompok- kelompok intoleran dalam politik," kata Bonar saat ditemui di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (11/11).
2. Anies sedang berusaha hilangkan citra buruk pasca Pilgub
Baca Juga: Ini Alasan MUI Jatim Imbau Pejabat Tak Lagi Ucapkan Salam Lintas Agama
Terkait dengan isu Pilgub 2017 DKI Jakarta yang menyebabkan banyaknya tindakan KKB, Bonar juga menjelaskan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebenarnya selama ini sedang berusaha untuk menghilangkan citra buruknya paska Pilgub.
Editor’s picks
"Itu sebabnya dia misalnya ikut ada upacara keagamaan orang Hindu, ada kegiatan-kegiatan orang-orang Kristen, dia sebenarnya ingin berusaha untuk mencoba tetapi belum cukup," katanya.
Menurut Bonar, usaha Anies memperbaiki citra merupakan buah dari dukungan kelompok intoleran kepada dirinya saat Pilgub 2017.
3. Pilgub DKI Jakarta masih jadi sentimen pendukung Anies dan Ahok
Pilgub DKI Jakarta merupakan luka yang mendalam bagi pendukung masing-masing calon Gubernur saat itu. Maka dari itu Bonar menjelaskan bahwa sampai saat ini, sentimen KKB terkait Pilgub DKI 2017 masih menjadi luka yang mendalam bagi sekelompok orang.
"Pilgub DKI menimbulkan luka yang mendalam juga, sampai sekarang pendukung masing-masing masih bersentimen," kata dia.
4. DKI Jakarta adalah titik temu berbagai macam orang
Keadaan DKI Jakarta yang berada di nomor urut dua KKB membuat kerja Anies menjadi lebih berat.
Bonar menjelaskan bahwa Jakarta adalah kota metropolitan yang merupakan tempat pertemuan dari berbagai macam orang, suku dan Agama. Keadaan tersebut yang menjadi tantangan bagi Anies Baswedan.
Tolak ukur toleransi di Indonesia berasal dari keadaan Jakarta, para analis menjadikan kondisi KKB di Jakarta sebagai patokan.
"Tugas anda (Anies) memang untuk mengembalikan Jakarta sebagai salah satu parameter demokrasi toleransi," tegasnya.
Baca Juga: Angka Pelanggaran Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan Menurun