Jelang Libur Nataru, Wagub DKI: Tempat Terbaik Ada di Rumah

Minta masyarakat rayakan libur Nataru di rumah

Jakarta,IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat berada di rumah saja saat libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Ia mengatakan pemerintah sudah membentuk sejumlah regulasi.

Di antaranya menurunkan personel keamanan di lapangan hingga sanksi dan menetapkan PPKM Level 1 di DKI Jakarta untuk mengantisipasi mobilitas dan penyebaran COVID-19 di Ibu kota.

"Minta masyarakat sebaiknya di rumah sebagai tempat yang terbaik, tidak perlu bepergian kecuali sesuatu yang sangat penting dan genting," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/12/2021).

1. Tunda pergi ke luar negeri dan luar kota

Jelang Libur Nataru, Wagub DKI: Tempat Terbaik Ada di RumahIlustrasi bandara (IDN Times/Lia Hutasoit)

Politikus Gerindra ini meminta masyarakat menunda bepergian, baik ke luar negeri maupun luar kota.

Riza meminta pelaksanaan libur Nataru bisa dimanfaatkan dengan keluarga inti di rumah.

Baca Juga: Menhub: Tidak Ada Istilah Putar Balik Kendaraan saat Libur Nataru!

2. Vaksin tak jamin bebaskan seseorang dari COVID-19

Jelang Libur Nataru, Wagub DKI: Tempat Terbaik Ada di Rumahilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Uni Lubis)

Selain mengurangi mobilitas, dia ingin masyarakat mendapatkan vaksin COVID-19. Apalagi, saat ini anak usia 6-11 tahun sudah bisa mendapar vaksin.

"Namun demikian sekali pun bagi kita yang sudah mendapatkan vaksin, tidak berarti bahwa kita pasti terbebas dari COVID-19, untuk itu mari tetap melaksanakan protokol kesehatan," katanya.

3. Kebijakan respons Omicron ada di pemerintah pusat

Jelang Libur Nataru, Wagub DKI: Tempat Terbaik Ada di RumahIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Sedangkan, terkait kebijakan yang berkenaan dengan varian COVID-19 omicron, Riza mengatakan itu adalah kebijakan pemeintah pusat. Tapi, ia mengajak agar masyarakat tetap waspada dan tidak larut dalam euforia.

"Kita tahu Omicron dalam tiga hari terakhir meningkat dua kali lipat di 89 negara di dunia ini, tidak terkecuali di indonesia. Maka dari itu kami mengajak semuanya untuk hati-hati, waspada, jangan kendor, jangan euforia, jangan anggap enteng, mari kita laksanakan protokol kesehatan secara baik," kata dia.

Baca Juga: Kemenkes: Kasus Omicron Pertama RI Diduga Dibawa WNI dari Nigeria

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya