JK: DKI Jakarta Kekurangan 200 Kantong Konvalesen per Hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta mengaku masih kekurangan 200 kantong konvalesen per hari untuk pasien COVID-19. Untuk itu, Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla (JK), meminta kepada para penyintas COVID-19 mau mendonorkan konvalesennya demi membantu mereka yang masih berjuang melawan COVID-19.
Hal itu disampaikan JK saat meninjau Unit Donor Darah DKI Jakarta di Markas PMI DKI Jakarta, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, pada Senin (2/8/2021) malam.
“Saat ini setidaknya yang masuk di waiting list PMI DKI Jakarta ada sekitar 300 pasien setiap harinya, dan kami baru bisa memenuhi 100 permintaan, berhubung kita masih kekurangan pendonor. Untuk kami berharap penyintas COVID-19 yang memenuhi syarat untuk mau mendonorkan konvalesen darahnya,” ujar JK dikutip dari siaran persnya, Selasa (3/8/2021).
1. Gandeng perusahaan tranportasi untuk jemput pendonor
Menurut JK, PMI telah berkerja sama dengan pihak layanan transportasi taksi, seperti Blue Bird untuk megantar dan menjemput para penyintas COVID-19 yang mau mendonorkan konvalesen darahnya. Layanan itu diberikan secara gratis.
Lebih lanjut, JK mengungkapkan, beberapa Unit Donor Darah PMI yang mampu mengolah konvalesen buka 24 jam.
"Bagi yang sibuk, kita ada beberapa Unit Darah yang buka 24 jam, salah satunnya di UDD Kramat ini” ungkapnya.
Baca Juga: Tragedi Krisis Oksigen: Nyawa Pasien COVID-19 Berjatuhan Selama Juli
2. Terapi plasma darah konvalesen dinilai bisa bantu pasien COVID-19
Hingga kini belum ada obat yang terbukti aman dan efektif untuk menyembuhkan COVID-19. Namun, penelitian telah membuktikan metode terapi plasma darah konvalesen yang diambil dari pasien yang telah sembuh dapat menolong pasien yang sedang menjalani perawatan COVID-19 di seluruh dunia.
Di Indonesia, penggunaan terapi plasma konvalesen ini pertama kali digagas Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bersama PMI pada April 2020.
3. Akurasi kesembuhannya mencapai 99 persen
Penggunaan terapi plasma konvalesen diklaim terbukti cukup ampuh untuk menolong pasien COVID-19 dengan kondisi kritis.
Berdasarkan data dari PMI, akurasi kesembuhan terapi plasma konvalesen mencapai 99 persen, setiap 100 pasien yang diberikan terapi tersebut 99 orang di antaranya dinyatakan sembuh.
Baca Juga: PMI Jatim Ungkap Plasma Konvalesen Jadi Ajang Bisnis hingga Penipuan