Jokowi Pamer Gaya Salaman dengan Presiden AS dan China Saat KTT G20
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Di depan para relawannya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memamerkan keberhasilan presidensi Indonesia di KTT G20 pada 15-16 November 2022 lalu. Agenda internasional itu disebut menunjukkan keberhasilan, meski tanpa dihadiri Rusia dan Ukraina.
Di depan ribuan relawannya dalam acara "Nusantara Bersatu" di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (26/11/2022), Jokowi bahkan menunjukkan gaya bersalamannya dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping, sebagai tanda bahwa Indonesia juga negara besar seperti negara-negara tersebut.
"Saya waktu bersalaman dengan mereka, dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden saya salaman (menunjukkan gaya tegap) kita negara besar, waktu salaman dengan Presiden Xi Jinping di sana negara besar, kita juga negara besar, saya juga salaman begini (menujukkan kembali bersalaman dengan dada tegap)," kata Jokowi.
Baca Juga: Jokowi ke Relawan: Pilih Presiden yang Ngerti Rakyat
1. Riuh tepuk tangan relawan lihat Jokowi peragakan gaya salamannya dengan Joe Biden dan Xi Jinping
Tepuk tangan ribuan relawan pun membahana di GBK saat Jokowi memperlihatkan gaya salamannya dengan Joe Biden dan Xi Jinping.
Jokowi menyebutkan, gaya salamannya dengan sikap penuh percaya diri dan badan tegap itu untuk memperlihatkan bahwa Indoonesia sejajar dengan negara-negara besar tersebut.
Editor’s picks
Menurut Jokowi, kedua negara itu merupakan mitra strategis Indonesia dalam menjalin kerja sama bilateral.
2. Ungkap kunci utama keberhasilan KTT G20
Kepada IDN Times, Jokowi mengungkap rahasia penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022, hingga bisa menghasilkan Deklarasi Bali. Jokowi mengatakan, kunci utama keberhasilannya adalah membangun hubungan kepercayaan yang baik dengan negara-negara di G20.
"Karena memang yang kita bangun sejak awal untuk negara kita ini adalah global trust, international trust, dan itu membangun hubungan pribadi, informal dengan kepala negara kunci, sehingga bukan hanya hubungan formal, tapi informalnya ada," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (25/11/2022).
3. Indonesia disebut konsisten suarakan perdamaian
Dia menjelaskan, Indonesia konsisten menyampaikan pendapatnya terkait perdamaian. Dalam beberapa kunjungan kenegaraan seperti Jerman, Amerika Serikat, Ukraina, Rusia dan di kawasan Asia, Indonesia senantiasa menyampaikan perdamaian.
"Ya, trust itu bisa kita dapat karena kita konsisten, tidak jadi proksi negara manapun, konsisten pada kemanusiaan, konsisten pada perdamaian," ucap Jokowi.