Kasus COVID-19 di Jakarta Membaik

Kasus aktif COVID-19 juga disebut menurun

Jakarta, IDN Times -  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, mengungkapkan kondisi pandemik COVID-19 di DKI Jakarta saat ini mulai membaik. Kasus positif hari ini bertambah 37 dari 19.306 orang yang dites.

Sementara, kasus aktif menurun dan kini berada di bawah 1.000 kasus, tepatnya 927. Terakhir kali kasus aktif Jakarta di bawah seribu yakni pada 5 April 2020, yakni 964. 

"Kami menggencarkan penemuan kasus secara aktif (Active Case Finding/ACF), baik itu di sekolah, perkantoran, asrama, panti asuhan, mal, dan lain-lain. Alhamdulillah, data ACF di semua lokasi telah menurun, dari semula 4,4 persen per 24 September 2021, turun menjadi tiga persen per 25 Oktober 2021," kata dia di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

1. ACF di sekolah turun, kini jadi 2,3 persen

Kasus COVID-19 di Jakarta MembaikKepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti (IDN Times/Aryodamar)

Dinkes DKI melaksanakan ACF di sekolah untuk melihat dan mencegah penularan saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) saat pandemik ini berlangsung. Berdasarkan data Dinkes Jakarta, ACF di sekolah turut mengalami penurunan, dari semula empat persen pada 25 September, menjadi 2,3 persen pada 25 Oktober 2021. 

Dalam instruksi Kemenkes, ACF dilakukan pada minimal 10 persen dari sekolah yang melakukan PTM. Itu mencakup 10 persen pendidik dan tenaga kependidikan, dan 10 persen peserta. Kaidah 10 persen ini sebagai upaya menguatkan surveilans untuk mencegah lonjakan kasus yang tidak terkendali.

Baca Juga: Jokowi Wanti-wanti 3 Hal Ini Bisa Membuat Kasus COVID-19 Naik 

2. Terjadi kenaikan testing PCR sebesar 9 persen

Kasus COVID-19 di Jakarta Membaikilustrasi saling membantu pada warga isolasi mandiri. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Dinkes DKI mengklaim meningkatkan rasio tracing. Per 24 Oktober 2021, rasio tracing di Jakarta sebesar 15,72, yang mana berarti satu kasus positif dilacak dan dilakukan PCR kepada rata-rata 15 sampai 16 orang yang berkontak erat.

"Untuk persentase kasus positif atau positivity rate mingguan masih jauh di bawah lima persen yang menjadi standar WHO, di Jakarta sebesar 0,4 persen," kata Widyastuti.

Pada 18 sampai 24 Oktober 2021, testing PCR dilakukan sebanyak 146.380, dengan kasus mingguan sebesar 710. Terjadi kenaikan testing PCR sebanyak sembilan persen dari pekan sebelumnya, tetapi kasus yang ditemukan menurun sebesar 32 persen.

3. Kematian positif di Jakarta meningkat jadi 0,7 persen

Kasus COVID-19 di Jakarta MembaikIlustrasi proses pemakaman dengan protokol COVID-19. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Adapun cakupan vaksinasi COVID-19 KTP DKI Jakarta per 25 Oktober 2021 untuk dosis pertama sebanyak 7.187.310 (86 persen) dan kedua 5.718.827 (68 persen) dari total penduduk DKI Jakarta.

Selain itu, kematian positif COVID-19 selama sepekan terakhir meningkat, dari yang semula persentase kematian sebesar 0,4 persen pada 17 Oktober 2021 menjadi 0,7 persen pada 24 Oktober 2021.  

"Jika ada gejala, masyarakat harus segera berobat dan melakukan pemeriksaan PCR untuk mencegah kefatalan dan dapat dipantau segera oleh petugas kesehatan. Apalagi, COVID-19 pada anak sering tidak menunjukkan atau justru gejala lain, seperti diare hingga keluhan saluran pencernaan," kata Widyastuti.

Baca Juga: Wamenkes: Gelombang Ketiga COVID-19 Bisa Dicegah Bila Taat Protokol 

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya