Kasus Gagal Ginjal Misterius, Kemenkes Temukan Jejak Senyawa Berisiko

Kemenkes akan rilis riset soal gagal ginjal akut misterius

Jakarta, IDN Times - Kasus gangguan ginjal akut misterius atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak, khususnya anak di bawah lima tahun atau balita belakangan terus meningkat sejak Agustus 2022.

Juru Bicara Kemenkes, dr. M Syahril, mengatakan pihaknya sedang menginvestigasi penyebab kasus kematian akibat gagal ginjal akut misterius. Sejauh ini, kata dia, ada temuan jejak senyawa yang diduga berisiko dalam fenomena ini.

"Kalau melihat diduga hasil penyelidikan di Gambia, Afrika Tengah, dikaitkan dengan senyawa di empat macam obat batuk pilek, yang sudah disebutkan BPOM, mengandung EG (etilen glikol) dan DEG (dietilen glikol)," kata dia.

1. Akan publikasi hasil penelitian apakah memang dari senyawa campurannya

Kasus Gagal Ginjal Misterius, Kemenkes Temukan Jejak Senyawa BerisikoJuru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, dalam konferensi pers terkait "Update Penanganan Monkeypox di Indonesia" secara virtual pada Rabu (27/7/2022). (Dok. Pribadi).

Namun demikian, Kemenkes mengaku belum bisa mempublikasikan riset ini, dan rencananya baru bisa mengumumkannya pada minggu depan. Apakah memang terkait senyawa campuran obat dan lain sebagainya.

"Minggu depan hasil penelitian kita publish, kira-kira dugaan kita sebutkan tadi apa, apakah memang senyawa campuran obat, bukan obatnya ya, senyawa campuran obat yang menyebabkan seperti Gambia atau ada penyebab lain yang menyebabkan banyak gangguan ginjal akut," kata Syahril.

2. Bukan cuma paracetamol, tapi semua obat sirup dan cair

Kasus Gagal Ginjal Misterius, Kemenkes Temukan Jejak Senyawa BerisikoIlustrasi obat batuk sirup/IDN Times Dini Suciatiningrum

Dia mengatakan, sesuai dengan edaran yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, semua obat sirup atau cair bukan hanya paracetamol yang harus diantisipasi sementara. Bukan hanya soal kandungan obatnya, tetapi komponen lainnya.

"Kita berhentikan sementara penggunaannya ini, sampai selesainya penelusuran atau penelitian yang dinyatakan tadi," kata dia.

3. Ginjal sebagai pusat metabolisme tubuh

Kasus Gagal Ginjal Misterius, Kemenkes Temukan Jejak Senyawa BerisikoIlustrasi ruang ICU di rumah sakit. (Pixabay.com/1662222)

Untuk obat-obat selain cair, kata Syahril bisa digunakan. Dia menjelaskan, ginjal adalah pusat metabolisme, jika terganggu, nantinya akan memengaruhi kondisi metabolisme organ lainnya.

"Gagal ginjal itu artinya apa, ginjal itu tak bisa lagi melakukan aktivitasnya sebagai alat metabolisme tubuh, itu ditandai dengan apa, frekuensi kencing dan jumlah urine juga sedikit, bahkan kalau betul-betul kerusakan lebih berat, maka tidak terjadi produksi air kencing atau urine," katanya.

Dia menjelaskan, kasus yang dilaporkan hingga 18 Oktober 2022, sebanyak 206 kasus dari 20 provinsi di Indonesia yang melaporkan.

"Dengan tingkat kematian 99 kasus atau 48 persen, di mana angka kematian pasien yang dirawat khusunya di RSCM sebagai rumah sakit rujukan nasional ginjal itu mencapai 65 persen," katanya.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya