Kasus Kebocoran Data, Polri Periksa Pejabat dan Vendor BPJS Kesehatan

Polri kemungkinan akan periksa pihak lain

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, Bareskrim Polri telah memeriksa sejumlah pejabat BPJS Kesehatan terkait kasus dugaan kebocoran data.

"Terakhir beberapa pejabat di BPJS Kesehatan itu telah diperiksa dan juga vendor sebagai penyedia teknologi informasi di BPJS pun telah diperiksa," kata dia di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (8/6/2021).

Baca Juga: Ini Kemungkinan Penyebab Kebocoran Data BPJS Kesehatan Menurut BSSN

1. Penyidik masih dalami kasus kebocoran data

Kasus Kebocoran Data, Polri Periksa Pejabat dan Vendor BPJS KesehatanKaro Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono (Dok. Humas Polri)

Rusdi mengatakan informasi dari para pejabat dan vendor dalam kasus ini menjadi hal penting bagi penyidik, untuk bisa mengungkap penyebab kebocoran data peserta BPJS Kesehatan.

"Penyidik masih bekerja," ujarnya.

2. Bareskrim kemungkinan panggil pihak lain

Kasus Kebocoran Data, Polri Periksa Pejabat dan Vendor BPJS KesehatanKonferensi BPJS Kesehatan soal kebocoran data 279 juta WNI di BPJS Kesehatan (Tangkapan layar Zoom BPJS Kesehatan)

Rusdi mengatakan penyidik mungkin saja akan memanggil dan meminta keterangan dari beberapa pihak, yang dirasa bisa memberi penjelasan soal kasus kebocoran data ini.

"Tergantung kepentinganya, nanti kalau memang ada pihak-pihak yang penyidik yakni bisa memberikan informasi, sehingga memperjelas permasalahan yang ada, tentunya penyidik akan memintai keterangan," ujarnya.

3. Polri tidak bekerja sendiri selidiki kasus ini

Kasus Kebocoran Data, Polri Periksa Pejabat dan Vendor BPJS KesehatanKaro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Dalam menangani kasus kebocoran data ini, Rusdi mengatakan, Polri tidak bekerja sendiri.

Bareskrim bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), untuk menyelesaikan kasus dugaan kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia yang identik dengan data BPJS Kesehatan.

Baca Juga: BSSN: Butuh Waktu Lama Usut Kasus Kebocoran Data BPJS Kesehatan

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya