Kasus Viral Sudutkan Pengungsi Gempa Cianjur, RK: Tak Semuanya Begitu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan agar masyarakat tidak menganggap bahwa kejadian-kejadian viral yang ada di Cianjur setelah gempa adalah cerminan seluruh kondisi korban yang ada.
Fenomena yang dimaksud RK, sapaan karib Ridwan Kamil adalah soal bantuan yang ditolak dan pencopotan label lembaga pemberi bantuan di tenda yang diberikan.
"Yang viral-viral itu tidak mencerminkan psikologis keseluruhan ya," kata RK usai acara pembukaan HAKORDIA 2022, di Jakarta, Jumat (9/12/2022).
1. Kasihan pada pengungsi yang benar-benar butuh bantuan
Menurut RK jika tindakan-tindakan yang kurang berkenan digeneralisasi, hal ini akan membuat pengungsi bencana gempa di Cianjur yang benar-benar berterima kasih pada pemberi bantuan jadi terpinggirkan.
"Kasihan juga ke mereka yang berterima kasih, kemudian yang mengharapkan bantuan yang semaksimal mungkin, inilah hidup di era digital ya," kata dia.
Baca Juga: RK: Jika Ingin Beri Bantuan Cianjur Sendiri, Minta Kawal Polisi
2. Masyarakat yang ingin berikan bantuan langsung bisa minta pengawalan polisi
Dia juga mengatakan bahwa pemberian bantuan bagi korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat sebaiknya diberikan satu pintu melalui pendopo Bupati.
"Cuma para pemberi bantuan banyak pengen langsung, kalau langsung kita sudah imbau dikawal, ada layanan gratis dari kepolisian," kata dia.
3. Masyarakat kadang ingin bawa rombongan sendiri
RK mengatakan bahwa dinamika keinginan masyarakat untuk memberikan bantuan bagi korban bencana alam memang kerap terjadi.
Masyarakat kadang langsung ingin memberikan bantuan sendiri atau bahkan membawa rombongan besar yang justru menyebabkan dinamika di tengah kondisi penanganan bencana terjadi
Baca Juga: Ambil Dana Bantuan Presiden, Warga Cianjur Serbu Batalyon Rider 300