Ketua MPR: Salam Lintas Agama Penting untuk Tunjukkan Toleransi

Bagi Bamsoet yang penting tidak mengganggu keyakinan

Jakarta, IDN Times - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo, yang karib disapa Bamsoet, angkat bicara soal imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur untuk tidak mengucapkan salam lintas agama. MUI Jawa Timur mengatakan, ucapan salam pembuka sebaiknya yang sesuai dengan ajaran agama masing-masing.

Namun menurut Bamsoet, tidak ada yang salah dengan mengucapkan salam lintas agama. Sebab yang harus dikedepankan adalah sikap toleransi.

Baca Juga: Larangan Salam Lintas Agama, Risma: Gak Bisalah Wargaku Macam-macam

1. Salam agama menunjukkan sikap toleransi

Ketua MPR: Salam Lintas Agama Penting untuk Tunjukkan ToleransiIDN Times/Lia Hutasoit

Bamsoet mengatakan, tidak masalah mengucapkan salam lintas agama, yang penting tidak mempengaruhi keyakinan masing-masing individu.

"Salam agama itu penting, menunjukkan bahwa kita memiliki sikap toleransi yang tinggi oleh pemeluk agama di Indonesia," kata Bamsoet dalam sebuah acara di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/11).

2. Urusan individu dengan Tuhan

Ketua MPR: Salam Lintas Agama Penting untuk Tunjukkan ToleransiIDN Times/Lia Hutasoit

Larangan seperti yang dikeluarkan MUI Jawa Timur, kata Bamsoet, baiknya dikembalikan ke masyarakat. Bagi Bamsoet sendiri, yang terpenting tidak mengganggu keyakinan masing-masing.

"Karena itu urusan individu kita dengan Tuhan Yang Maha Esa, yang terpenting adalah tidak mengganggu keyakinan kita sebagai makhluk yang beragama," kata dia.

3. Imbauan tersebut tertuang dalam surat edaran

Ketua MPR: Salam Lintas Agama Penting untuk Tunjukkan ToleransiLogo MUI. mui.or,id

Sebelumnya pada Jumat (8/11) lalu, Dewan Pimpinan MUI Jatim merilis surat terkait pelarangan ucapan salam lintas agama. Menurut MUI Jatim, pembacaan salam lintas agama yang didasari semangat kerukunan antarumat beragama, tak perlu lagi diucapkan. 

Imbauan tersebut tertuang dalam surat edaran bernomor 110/MUI/JTM/2019 dan ditandatangani oleh Ketua MUI Jatim KH. Abdusshomad Buchori serta Sekretaris Umum Ainul Yaqin.

"Dewan Pimpinan MUI Jatim menyerukan kepada umat Islam khususnya dan kepada pemangku kebijakan, agar dalam persoalan salam pembuka dilakukan sesuai dengan ajaran agama masing-masing," demikian isi surat tersebut yang ditandatangani oleh Ketua Umum DP MUI Jatim Abdusshomad Buchori.

4. Karena salam adalah doa yang sakral

Ketua MPR: Salam Lintas Agama Penting untuk Tunjukkan Toleransi(Surat imbauan yang diterbitkan MUI Jatim) IDN Times/Istimewa

IDN Times mengonfirmasi imbauan tersebut kepada Ketua Umum DP MUI Jatim Abdusshomad Buchor. Larangan penggunaan salam lintas agama dijabarkan ke dalam delapan poin. Menurut MUI, salam merupakan suatu doa yang bersifat sakral

"Kami menandatangani atau membuat seruan itu karena doa itu adalah ibadah. Misalnya saya terangkan salam, Assalamualaikum, itu doa. Salam itu termasuk doa, dan doa itu ibadah," kata Somad ketika dihubungi pada Minggu (10/11).

Baca Juga: Takut Salah, Menag Fachrul Tolak Tanggapi Larangan Salam Lintas Agama

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya