Kisah WNI Terjebak Lockdown di Australia, Diminta Segera Pulang

Australia lockdown selama tiga pekan

Jakarta, IDN Times - Virus corona atau COVID-19 masih menjadi momok di dunia, termasuk Australia. Seperti negara-negara lain, Negeri Kanguru ini pun harus berjibaku melawan virus corona.

Australia bahkan telah memberlakukan lockdown selama tiga pekan mulai Senin (30/3). Seperti apa situasi di sana? Lalu bagaimana nasib warga negara Indonesia selama lockdown berlangsung?

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Australia --ia meminta identitasnya tidak dipublikasikan-- menjelaskan kepada IDN Times tentang situasi terkini di Australia.

1. Orang yang ingin berpindah ke negara bagian lain harus menjalani karantina

Kisah WNI Terjebak Lockdown di Australia, Diminta Segera PulangIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

WNI asal Tangerang Selatan tersebut saat ini berada di Mildura, Victoria State, Australia. Menurut dia kondisi di sana saat ini cukup menjadi perhatian. Ia mencontohkan, ketika seseorang ingin pindah ke negara bagian, mereka mereka akan dikarantina terlebih dahulu.

"Di setiap state (negara bagian) di Australia sudah di-close bordernya, jadi kita gak bisa pindah state, kalau mau pindah pun kita harus di quarantine 14 days," kata dia kepada IDN Times, Sabtu (4/4).

2. Nekat berkerumun bisa kena denda

Kisah WNI Terjebak Lockdown di Australia, Diminta Segera PulangWarga Australia yang dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok, tiba di pangkalan udara RAAF Learmonth di Australia Barat dengan menumpang pesawat Qantas Boeing 747-400 sewaan sebelum dikarantina di Pulau Christmas, pada 3 Februari 2020. ANTARA FOTO/Australia Department Of Defence/Handout via REUTERS

WNI tersebut mengatakan setiap acara pertemuan di luar ruangan akan dilarang. Jika Polisi setempat memergoki ada warga yang melakukan kegiatan di luar, maka warga tersebut akan didenda sebesar Rp4.914.140.50. Denda tersebut berlaku untuk setiap kepala. 

"Di sini semua restoran, cafe, dan tempat-tempat yang gak esensial ditutup, cuma bisa take away doang kalau mau beli makanan di luar," ujarnya.

3. Waktu berbelanja khusus untuk lansia

Kisah WNI Terjebak Lockdown di Australia, Diminta Segera PulangSuasana pusat perbelanjaan Bintaro Jaya Xchange di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (28/3/2020) (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Ada hal unik yang diterapkan oleh pemerintah Australia, yakni adanya jam khusus berbelanja untuk orang lanjut usia atau lansia di toko bahan makanan. Waktu berbelanja untuk lansia ini dibedakan dengan waktu berbelanja untuk masyarakat umum.

"Jadi nanti yang sudah berumur bakal ada waktunya sendiri buat shopping," kata dia. Menurutnya setiap toko di pusat perbelanjaan menyediakan hand sanitizer. Hanya saja tisu toilet dan makanan pokok kini mulai langka. 

"Aku sih cuma stock makanan aja ya, sama ya jadi jarang keluar rumah, paling ke luar rumah kalau mau belanja groceries aja sih," kata dia.

4. Imbauan Pemerintah Australia agar pemegang visa sementara segera pulang ke negaranya

Kisah WNI Terjebak Lockdown di Australia, Diminta Segera Pulanghttps://unsplash.com/@agusdietrich

Australia telah menutup jalur perjalanan selama enam bulan ke depan untuk perjalanan internasional. WNI tersebut mengatakan untuk pulang ke Indonesia sudah ada jadwalnya dengan menggunakan maskapai Garuda.

"Cuma Selasa, Sabtu dan harus menggunakan Garuda Indonesia," ujarnya.

Pemerintah Australia memang berencana memulangkan pemegang visa sementara ke negara mereka masing-masing secepat mungkin. Penjabat Menteri Imigrasi, Kewarganegaraan, Layanan Migran, dan Urusan Multikultural Australia, Alan Tudge, seperti dilansir dari melalui keterangan resminya pada Sabtu (4/4), menjelaskan pemerintah Australia berharap pemegang visa sementara bisa memenuhi kebutuhan merek sendiri dan tidak bergantung kepada dukungan pemerintah.

Maka dari itu, bagi pemegang visa sementara yang tidak dapat menghidupi diri selama enam bulan ke depan, diimbau untuk pulang ke negara masing-masing.

“Untuk orang-orang ini saatnya pulang. Mereka harus membuat jadwal (pulang) secepat mungkin,” ujar Tudge dalam keterangan resminya di minister.homeaffairs.gov.au.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Kasus Virus Corona di Sulawesi Selatan

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya