Komnas HAM Ungkap Gambaran CCTV Hari Tewasnya Brigadri J

Mulai PCR hingga istri Ferdy Sambo menangis

Jakarta, IDN Times - Kasus kematian Brigadir J di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo masih terus ditelusuri, salah satu yang bekerja untuk mengungkap terangnya kasus ini adalah Komisi Nasional Hak Asasi Nasional (Komnas HAM).

Sejumlah pihak sudah dimintai keterangan oleh Komnas HAM, termasuk ajudan Ferdy Sambo yakni Bharada Richard Eliezer atau Bharada E yang kini ditetapkan sebagai tersangka kasus ini.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan ada beberapa fakta yang didapatkan pihaknya saat Bharada E dimintai keterangan menjelaskan peristiwa ini. Kini, Komnas HAM juga tengah lakukan kalibrasi timeline dari rekaman CCTV saat peristiwa pada 8 Juli 2022.

"Sebelumnya kan yang disampaikan kepada kami, Pak Sambo ini katanya bersama-sama rombongan dari Magelang pakai mobil, tidak. Keterangan berikutnya itu dia naik pesawat, karena dia sebetulnya sedang bertugas di Semarang, hanya pulang ke Magelang karena 4 Juli ikut mengantar anaknya ke Sekolah Taruna Nusantara, kemudian 6 sampai 7 pagi itu, karena tadi ada acara anniversary," kata Taufan dalam diskusi daring, Jumat (5/8/2022).

Baca Juga: CCTV Hari Brigadir J Tewas, Komnas HAM: Istri Sambo Menangis

1. Ferdy Sambo dan istri pulang dari Magelang terpisah

Komnas HAM Ungkap Gambaran CCTV Hari Tewasnya Brigadri JKapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran bertemu dengan Kadiv Propam Ferdy Sambo pada Rabu (13/7/2022). (dok. IDN Times/Istimewa)

Damanik menjelaskan Ferdy Sambo bertolak ke Jakarta menggunakan pesawat pada 7 Juli 2022, artinya dia pulang lebih dulu dari pada ajudan dan istrinya. Sambo, kata dia, didampingi ajudan lain yang berinisial D.

"Berangkat dari Yogja ke Jakarta, ke Mabes katanya. Itu benar tidaknya, yang jelas dia ke Mabes," kata dia.

Sementara, rombongan istrinya, Bharada E, kemudian Brigadir J, hingga Bripka Riki, ajudan Sambo lainnya, serta asisten rumah tangga berangkat ke Jakarta terpisah dengan Sambo, dan tiba di Jakarta Jumat, 8 Juli 2022.

"Terekam dalam CCTV, sampai jam 15.30 WIB kurang lebih, nanti kami coba kalibrasi ulang itu timeline. Kalau videonya nampak, tapi kan kalibrasi masih harus dicek ulang, ahli kami sedang mencoba menelusuri. Kita tidak menerima begitu saja data-data yang dikasih oleh Mabes itu. Kita punya ahli independen untuk meriksa, ada editing gak, ada manipulasi gak, itu diperiksa semua," kata Taufan.

2. PCR berlangsung 8 Juli 2022 di rumah pribadi

Komnas HAM Ungkap Gambaran CCTV Hari Tewasnya Brigadri JKepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Pol Ferdy Sambo berikan arahan kepada semua kapolres di Jateng. (IDN Times/Humas Polda Jateng)

Kemudian, sekitar pukul 15.30 WIB, terlihat Sambo dan ajudan kemudian didampingi petugas PCR, yang menurut Damanik sudah bersiap sambut istri Sambo dan rombongannya, hampir tiba di rumah pribadi yang berada di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Masuk itu Pak Sambo dengan krunya tadi ke dalam rumah, dan menuju ruang istirahatnya. Kemudian tiga atau empat menit masuklah rombongan ibu PC, di situ ada Bharada E, Yosua, ada ART dan beberapa orang mendampinginya dan orang orang sedang bekerja di rumah itu, jadi mereka pada nurunin barang. Kelihatan Yosua dan Bharada E nurunin barang, mereka beres-beres," kata Damanik.

Kemudian, Putri melakukan PCR di rumah pribadinya dengan Sambo yang ada di Jalan Sanguling III, bukan di TKP tewasnya Brigadir J di rumah dinas, Kompleks Polri, Duren Tiga.

"Jadi PCR di belakang rumah, di rumah pribadi," ujar Taufan.

3. Keterangan ajudan sesuai dengan keterangan kekasih Brigadir J

Komnas HAM Ungkap Gambaran CCTV Hari Tewasnya Brigadri JKadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo bersama Brigpol J atau Nopryansah Yosua Hutabarat. (Foto: Istimewa)

Setelah itu, Taufan menjelaskan, dari keterangan yang ada, berurutan ada ART, Yosua, hingga Bharada E atau Richard melaksanakan PCR. Dari keterangan ajudan pada Komnas HAM, setelah PCR mereka beristirahat.

ART, ajudan dan kru lainnya beristirahat di depan rumah. Tapi tidak terlihat di CCTV. Dalam keterangan mereka, istri Ferdy Sambo masuk dalam kamar.

"Gak sampai satu jam mereka istirahat, itulah yang kami tahu bahwa memang benar mereka di depan rumah, karena keterangan mereka, ADC-ADC itu klop dengan teleponnya Vera. Telpon Vera kan bilang dia 16.31 WIB, jadi bukan 16.43 WIB, 16.31 WIB bertelepon ke Yosua. Dia mendengar waktu Yosua menjawab itu ada suara orang tertawa-tertawa, jadi Yosua itu lagi kumpul-kumpul dengan temannya, biasa kan, sambil menunggu bosnya ini berkemas ke rumah dinas," kata dia.

Baca Juga: Kabareskrim: Barang Bukti Kasus Brigadir J Dirusak atau Dihilangkan

4. Istri Ferdy tinggalkan rumah pribadi ke rumah dinas

Komnas HAM Ungkap Gambaran CCTV Hari Tewasnya Brigadri JPolri lakukan prarekonstruksi di rumah Ferdy Sambo (IDN Times/Yosafat Diva Bayu)

Setelah itu, kira-kira pukul 17.01 WIB mereka menggunakan mobil menuju ke rumah dinas atau tempat kejadian tewasnya Brigadir J di Kompleks Polri, Duren Tiga. Selang beberapa  berapa menit kemudian Sambo keluar juga menuju tempat lain.

"Tetapi baru berapa menit dia berjalan, dalam CCTV itu berhenti, nah kemudian berbalik mobilnya itu, CCTV gak bisa menjelaskan apa-apa, tapi hanya keterangan penyidik yang menyatakan bahwa katanya dia menuju rumah dinas itu karena ditelepon oleh istrinya ada kejadian itu, itu versi dia," kata Taufan.

Kemudian tak beberapa lama, terlihat lagi CCTV istri Sambo kembali lagi ke rumah pribadi, nampak wajahnya seperti menangis, didampingi ada satu dua orang di belakangnya. Rekaman CCTV lainnya juga memperlihatkan mobil provos dan patroli hilir mudik.

"Lalu ada kelihatan mobil ambulans kurang lebih jam 7-an sampai di rekam semua sampai di RS Bhayangkara," katanya.

Waktu inilah yang disebut sebagai peristiwa baku tembak antara Bharada E hingga menewaskan Brigadri J.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya