Komunitas Perempuan Berkebaya Rayakan Ulang Tahun ke-5 di Museum

Bertahan hingga tahun ke-5 karena cinta dan suka pada kebaya

Jakarta, IDN Times - Komunitas Perempuan Berkebaya merayakan HUT mereka yang ke-5 di Museum Kebangkitan Nasional di Jl. Abdul Rahman Saleh no. 26, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12).

Komunitas ini giat mengampanyekan penggunaan kebaya sebagai bentuk promosi busanatradisional.

HUT ke-5 Komunitas Perempuan Berkebaya diisi dengan kegiatan bazaar, mini-talkshow tentang kebaya, fashion show dan pemilihan Perempuan Berkebaya vintage terbaik.

1. Tujuan utama untuk membagikan cinta melalui kebaya

Komunitas Perempuan Berkebaya Rayakan Ulang Tahun ke-5 di MuseumKoordinator Perempuan Berkebaya, Lia Nathalia (IDN Times/Lia Hutasoit)

Di ulang tahun ke-5 ini, koordinator Perempuan Berkebaya Lia Nathalia, mengatakan bahwa kesulitan mereka selama ini memang banyak, namun niat utama adanya komunitas ini adalah untuk berbagi cinta, cinta apa yang dipakai dan disuka yakni kebaya sebagai pakaian tradisional.

"Nah itu yang bisa bikin kita survive sampai tahun ke-5," kata dia.

Komunitas Perempuan Berkebaya juga berusaha untuk membuat kegiatan mereka tetap santai namun mengedepankan edukasi. Komunitas ini juga ingin menunjukkan eksistensi Kebaya di mata dunia

"Tapi memang kita mempromosikan fashion Indonesia itu, berapa sih orang aindonesia, 270 juta terbesar keempat di dunia. Dikenal gak, sih, budaya kita? Tapi kok K-Pop, J-Pop bisa terkenal. Kok kita tidak berpikir bisa gak kita mempengaruhi budaya dunia," ujar Lia

Baca Juga: 9 Kebaya Simple nan Elegan ala Riana Rizki, Bisa untuk Kebaya Wisuda!

2. Perjuangan busana tradisonal melalui kebaya

Komunitas Perempuan Berkebaya Rayakan Ulang Tahun ke-5 di MuseumHUT ke-5 Komunitas Perempuan Berkebaya di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Sabtu (7/12) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Lia juga mengatakan bahwa mereka hanya menamai diri sebagai "Perempuan Berkebaya" namun yang ingin mereka perjuangkan adalah penggunaan busana tradisional Indonesia yang digunakan sehari-hari menjadi tidak asing.

"Jadi ya kebawa itu cuma simbol, sebagai pintu masuk, sebenarnya kita mau semua (busana tradisonal), cuma kebaya itu identik," kata Lia.

Ulang tahun Komunitas Perempuan Berkebaya dilaksanakan di museum sebagai bentuk pengenalan budaya juga sebagai bentuk ajakan agar masyarakat mau melestarikan budaya bangsa. Tema yang diusung juga bernuansa vintage.

"Jadi memang disesuaikan dengan tempat, gak usah yang kaku-kaku," katanya.

3. Komunitas ini terbuka bagi siapa saja

Komunitas Perempuan Berkebaya Rayakan Ulang Tahun ke-5 di MuseumHUT ke-5 Komunitas Perempuan Berkebaya di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Sabtu (7/12) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Kini anggota Perempuan Berkebaya telah mencapai 500 orang, di mana ini baru representatifnya saja, yakni mereka yang secara langsung terdaftar di Grup WhatsApp.

"Soalnya ada ibunya ikut anaknya pasti ikut setiap acara, yang remaja ada yang kuliah," ujarnya.

Maka dari tidak ada rekrutmen resmi ketika seseorang ingin bergabung salam komunitas ini, siapa saja akan diterima dengan terbuka, asalkan benar-benar mau.

 

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Wajib Pakai Kebaya di Kantor Saat Hari Kartini? Gunakan Kebaya-Kebaya Ini

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya