Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan Sebut Aparat Halangi Evakuasi Korban

“Ada upaya untuk menghalangi-halangi korban."

Jakarta, IDN Times - Korban meninggal akibat tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, bertambah enam orang sehingga totalnya menjadi 131 orang. Seorang korban selamat mengatakan aparat keamanan menghalang-halangi evakuasi korban keluar dari stadion.

Aparat keamanan diduga menghalangi para korban perempuan yang sedang dibopong keluar untuk mendapat pertolongan pertama namun berkali-kali ditolak oleh petugas keamanan.

“Ada upaya untuk menghalangi-halangi korban yang sudah berjatuhan untuk mendekati mobil ambulans ya itu terjadi dua kali, dua suporter yang ditolak,” kata seorang korban selamat yang tidak ingin disebutkan namanya dalam konferensi pers Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan bersama dengan Korda Aremania secara daring, Rabu (5/10/2022).

Korban selamat tersebut mengatakan dirinya berada di area VIP kala laga Arema FC vs Persebaya berlangsung.

“Saya lihat dengan mata kepala saya sendiri, cuma jarak beberapa meter,” kata dia.

Karena berada di VIP yang letaknya dekat dengan tangga, korban bisa melihat kondisi kepanikan penonton.

“Saya masih sangat ingat, begitu saya turun dari VIP sudah banyak orang sebelah tangga,” kata dia. “Mereka cuma ditidurkan tanpa alas, mereka yang meninggal saya lihat itu lima orang.”

Korban bisa mengidentifikasi mana suporter yang masih selamat dan sudah meninggal karena saat kejadian para korban hanya ditidurkan di atas kardus, sedangkan yang
meninggal kepalanya ditutupi kardus.

“Yang lain masih dikipas (hidup),” kata dia.

Dari gambaran korban, saat ini pihak-pihak yang menghalangi korban menggunakan seragam gelap dan menggunakan helm serta tameng.

“Ya mereka berseragam hitam-hitam itu, pakai atribut lengkap pasukan huru-hara, helm, pakai tameng, pakai pentungan,” katanya.

Baca Juga: Jokowi Bicara dengan Presiden FIFA, Bahas Sanksi Tragedi Kanjuruhan?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya