Kritik Anies, Giring: Saya Tak Menyerang Secara Personal

Kata Giring, kritik perlu agar tak salah lagi pilih pemimpin

Jakarta, IDN Times - Pelaksana Tugas Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha akhirnya buka suara terkait kritiknya kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal penanganan banjir di ibu kota, yang justru menimbulkan kontroversi.

Sebelumnya kritikan Giring kepada Anies itu juga direspons oleh Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Sigit Purnomo Said atau Pasha 'Ungu'.

Menurut Giring, apa yang dia sampaikan bukanlah dendam atau mengandung ujaran kebencian.

"Saya tidak menyerang Mas Anies secara personal, namun memberikan kritik secara subtantif berkaitan dengan upayanya sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta dalam program penanganan banjir," kata Giring dalam keterangannya, Rabu (24/2/2021).

Baca Juga: Giring PSI Kritik Anies, Pasha: Bro Giring Pernah Kelola Kelurahan? 

1. Punya hak dan kewajiban sampaikan kritik pada pejabat

Kritik Anies, Giring: Saya Tak Menyerang Secara PersonalGiring "Nidji" Ganesha. (Instagram.com/ Giring)

Giring mengatakan, sebagai penduduk Jakarta dia punya hak dan kewajiban untuk menyampaikan kritik kepada pejabat DKI.

"Hak untuk menyampaikan kritik ini dijamin oleh konstitusi tanpa perlu terlebih dahulu memiliki pengalaman sebagai pejabat publik," ujar dia.

Sebagai Plt Ketua Umum DPP PSI, Giring mengatakan, dia juga punya tanggung jawab moral untuk menyampaikan aspirasi warga.

"Mereka menyampaikan aspirasi kepada kami, karena terdampak dan merasa dirugikan atas musibah banjir yang melanda Jakarta saat itu. Korban pertama banjir adalah rakyat, terutama rakyat kecil," kata Giring.

2. Giring sebut banjir berulang di ibu kota adalah aib nasional

Kritik Anies, Giring: Saya Tak Menyerang Secara PersonalIlustrasi banjir. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Giring juga mengatakan bahwa kritiknya pada Anies berbasis pada data. Berdasarkan data BMKG, status pintu air di Bogor dan Depok normal. Artinya, melempar kesalahan dengan menyebut banjir kiriman adalah sebuah kekeliruan.

"Kemudian, mengganti program normalisasi menjadi naturalisasi tapi terbukti tidak berjalan, hanya menjadi wacana di atas kertas. Mas Anies sudah menyia-nyiakan tiga tahun sebagai gubernur dengan bekerja jauh dari optimal," kata Giring.

Di luar itu, Giring mengatakan bahwa Jakarta adalah simbol nasional dan Indonesia. "Merepresentasikan negeri kita. Banjir berulang di ibu kota adalah aib nasional," kata Giring.

3. Kritik salah satu cara untuk tak lagi salah pilih pemimpin

Kritik Anies, Giring: Saya Tak Menyerang Secara PersonalGiring Ganesha (Dok. PSI)

Menurut Giring, kritik yang disampaikannya juga lahir dari perbincangan dengan anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI. Dia mengatakan, PSI tidak akan memaksa orang lain untuk memiliki pandangan seperti mereka.

"Perbedaan pandangan justru adalah dinamika yang dapat mendewasakan dan memperkuat demokrasi Indonesia," ujarnya.

Giring mengatakan bahwa kritik adalah cara untuk memperbaiki arah kebijakan publik, agar tidak terjatuh pada tragedi yang sama dan banjir tidak menjadi hal rutin di ibu kota.

"Agar kita tidak menganggap banjir sebagai takdir. Kritik adalah cara kita belajar agar kelak tidak lagi salah memilih pemimpin," ujarnya

4. Kritik Giring kepada Anies yang dinilai tak punya kapabilitas pimpin Jakarta

Kritik Anies, Giring: Saya Tak Menyerang Secara PersonalGiring Ganesha (Dok. PSI)

Untuk diketahui, Giring Ganesha menjadi trending topik setelah melontarkan kritik pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang penanganan banjir di ibu kota. Dia menilai, selama tiga tahun, Anies tak pernah serius atasi banjir di Jakarta dan menganggap Anies terbukti tidak punya kapabilitas untuk kelola Jakarta.

"Naturalisasi sungai yang selalu digembar-gemborkan Mas Anies terbukti cuma konsep di atas kertas, tidak dikerjakan di lapangan, sementara normalisasi sungai dihapuskan. Selain itu, menjelang musim hujan, tidak terlihat ada upaya mengeruk sungai, membersihkan saluran air, dan mengecek pompa," demikian kritik Giring yang ditulisnya di akun Instagram miliknya, @giring, Selasa (23/2/2021).

Dia juga merasa bahwa anggaran Jakarta justru terbuang untuk hal yang tak penting, mulai dari formula E dan hingga cat genting.

"Anggaran Jakarta diboroskan untuk hal-hal tak perlu. Lihat saja, untuk pembayaran uang  muka Formula E, mempercantik JPO, atau mengecat genting-genting rumah warga. Dari sini, Gubernur Anies terlihat tidak mampu menyusun prioritas. Kebutuhan mendesak dinomorduakan, hal-hal bersifat kosmetik justru didahulukan," tulisnya.

Baca Juga: Giring Disentil Pasha Ungu hingga Bursa Capres yang Mulai Ramai

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya