Orang Tua Diminta Waspada Cegah Anak Lakukan Perang Sarung 

Anak kerap janjian perang sarung di media sosial

Jakarta, IDN Times - Perang sarung kerap dilakukan anak dan remaja di bulan Ramadan. Pemerhati Anak dan Pendidikan, Retno Listyarti, mengatakan kegiatan yang dulu hanya permainan kini malah memakan korban dan jadi tawuran atau perkelahian antarkelompok.

"Di mana tujuannya bukan untuk bermain, mengisi waktu luang dan bersenang senang, akan tetapi tujuannya untuk melukai atau melumpuhkan lawan, bahkan belakangan ujung sarung dimasukan batu bahkan ada juga besi sehingga ketika dipukulkan ke pihak lawan akan terasa sakit bahkan terluka," kata dia dalam keterangan persnya, Kamis (30/3/2023).

"Jika mengenai kepala atau mata akan sangat fatal dampaknya, ini yang menyebakan kemudian menimbulkan korban jiwa," tambahnya. 

Baca Juga: Kapolresta Malang Kota Ingatkan Perang Sarung Bisa Kena Pidana

1. Perlu ada tindakan tegas supaya menimbulkan efek jera

Orang Tua Diminta Waspada Cegah Anak Lakukan Perang Sarung Remaja yabg diamankan di Mapolsek Dampit akibat perang sarung. (Dok Humas Polres Malang)

Pergeseran perang sarung yang awalnya hanya permainan menjadi kekerasan dan bertujuan melukai, kata Retno, perlu dicegah oleh semua pihak. Bahkan, perlu ditindak tegas oleh aparat penegak hukum. 

Tujuannya agar ada efek jera dan tidak ada korban terluka, apalagi sampai meninggal dunia.

“Para orang tua dan guru di sekolah perlu melakukan edukasi pada anak-anak agar mengisi kegiatan bermanfaat di bulan Ramadan, dan tidak melakukan perang sarung jika niatnya adalah untuk melukai lawan, sehingga sarung diisi dengan benda-beda tumpul dan tajam,” kata Retno.

Baca Juga: Satu Remaja Ditetapkan Jadi Pelaku Perang Sarung di Denpasar

2. Anak kerap janjian perang sarung di media sosial

Orang Tua Diminta Waspada Cegah Anak Lakukan Perang Sarung ilustrasi media sosial (IDN Times/Aditya Pratama)

Retno mengatakan, pengawasan media sosial anak juga bisa dilakukan bersama-sama antara guru dengan orang tua, karena umumnya waktu pelaksanaan perang sarung dilakukan melalui media sosial.

Pengawasan orang tua berperan sangat penting untuk memastikan bahwa usai sahur, anak-anak yang izin hendak salat subuh berjamaah ke masjid tidak melakukan perang sarung.

3. Masyarakat juga harus aktif laporkan kegiatan perang sarung

Orang Tua Diminta Waspada Cegah Anak Lakukan Perang Sarung Remaja terlibat tawuran diamankan Polres Metro Depok yang menyebabkan satu orang meninggal dunia. (IDNTimes/Dicky)

Masyarakat sekitar juga harus berpartisipasi aktif melakukan pencegahan dan segera lapor jika ada hal hal yang mencurigakan ketika ada sejumlah anak tampak berkumpul.

Pencegahan bisa dilakukan dengan mengontak RT atau RW sekitar, atau melaporkan ke nomor polisi terdekat dari lokasi.

"Patroli aparat juga sangat penting, ada sejumlah rencana perang sarung dapat dibubarkan aparat yang sedang berpatroli," katanya.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya