Pameran ITF-DEWG G20 Hadirkan Kolaborasi Perusahaan Digital

Pamerkan kondisi ekosistem digital di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 12 stan dari 12 perusahaan dan dua instansi pemerintah meramaikan Gugus Tugas Industri Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Industry Task Force Digital Economy Working Group (ITF-DEWG), selama penyelenggaraan Pertemuan Keempat atau 4th DEWG Meeting G20 di Bali.

Widyasari Listyowulan, Vice President Public Policy and Government Relations Traveloka yang juga koordinator pameran ITF menjelaskan, keberadaan ITF jadi forum diskusi berbagai pihak industri teknologi yang memberi masukan terhadap tren di Indonesia dan berhubungan dengan teknologi. 

“Misalnya digitalisasi, atau impact yang dilakukan temen-temen industri. Kedua, mendukung showcasing, atau memeriahkan dan menunjukkan kolaborasi dari teknologi company sangat-sangat keren, kompak, cepat dan mendukung Pemerintah Indonesia,” ujar dia saat ditemui di kawasan The Mulia Resort, Nusa Dua, Bali, Rabu (31/8/2022).

Dia mengklaim, respons keberadaan dari ITF disambut positif oleh para delegasi yang hadir di 4th DEWG Meeting ini.

Baca Juga: DEWG G20 Sepakati Lima Isu Krusial di Dunia Digital

1. Pamerkan kondisi ekosistem digital di Indonesia

Pameran ITF-DEWG G20 Hadirkan Kolaborasi Perusahaan DigitalVP Public Policy and Government Relation Widyasari Listyowulan (tengah) dan Sementara, External relation Bukalapak Muhammad Emil Silvan (kiri) dalam agenda pertemuan 4th DEWG Meeting G20 di Bali (IDN Times/Lia Hutaosit)

Sementara, External relation Bukalapak Muhammad Emil Silvan mengatakan TIF telah hadir dari pertemuan DEWG kedua di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan yang ketiga di Labuan Bajo. Dia mengatakan ITF ini bukan asosiasi atau member lainnya. 

“Akan tetapi movement sukarela saja dari Industri, misal dari Gubernurnya, atau marcomnya yang berkumpul satu wadah jadi ajak komunikasi,” katanya.

Pihaknya juga bisa memberikan informasi kepada delegasi untuk menunjukkan apa yang terjadi secara ekosistem digital di Indonesia.

Total peserta pameran ITF ada 14, yakni gabungan APJII, WIR, dan Traveloka, Itemku, GoTo, Motoverse, Kartu Prakerja, Bukalapak, Halodoc, Telkom Indonesia, Gudangada, AWS, Telkomsel, dan PeduliLindungi.

 

2. Ada komunikasi antarnegara dan perusahaan digital

Pameran ITF-DEWG G20 Hadirkan Kolaborasi Perusahaan DigitalIlustrasi Penelitian/Riset (IDN Times/Aditya Pratama)

Ekosistem digital yang tergabung dalam ITF tidak melewati kurasi, jadi siapapun bisa mendaftar. Emil mengatakan, dengan adanya DEWG dan terciptanya movement ITF ini, secara tidak langsung ada komunikasi yang terjalin antara satu perusahaan dengan yang lain.

“Jadi banyak juga yang akhirnya kolaborasi-kolaborasi, misalnya nanti Bukalapak dengan Halodoc, nanti kita koordinasi dengan ITF lainnya itu menjadi potensial, karena menurut kita sekarang kompetisi one thing tetapi kolaborasi menjadi hal yang sangat bagus saat ini,” ujarnya.

Baca Juga: Kominfo: Gelaran 4th DEWG G20 Jadi Final Pembahasan 3 Isu Prioritas

3. ITF sebagai partikel bebas

Pameran ITF-DEWG G20 Hadirkan Kolaborasi Perusahaan DigitalSuasana sidang kedua DEWG di Hotel Tentrem 2022 Yogyakarta (IDN Times/Tata Firza)

Dia juga mengatakan, ITF tidak terikat oleh Kominfo saja, jadi jika nantinya ada lembaga pemerintahan lainnya ingin memeriahkan perhelatan di G20 dan melibatkan ITF hal itu bisa dilaksanakan.

“Bukan berarti garis bawahnya line di bawah Kominfo, gak. Jadi kita partikel bebas sebenarnya” katanya.

Dalam agenda 4th DEWG Meeting, dihadiri 18 delegasi secara fisik antara lain Australia, Brasil, Kanada, China, Uni Eropa, Prancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turkiye, Britania Raya, dan Amerika Serikat. Ada pula delegasi Argentina yang hadir secara virtual.

Sementara sejumlah negara undangan yang hadir dalam sidang keempat DEWG G20 yaitu Spanyol, Belanda, Singapura, Rwanda, Kamboja, dan Persatuan Arab Emirat (UAE).

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya