Pasar Minggu Kembali Dibuka Setelah Ditutup karena Ada Kasus COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kegiatan jual beli di lingkungan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kini sudah kembali normal setelah sempat ditutup selama tiga hari.
Penutupan ini dilakukan untuk sterilisasi dan mencegah penularan, serta munculnya klaster baru COVID-19 dari lingkungan Pasar tradisional.
"Pasar mulai dibuka pukul 01.00 WIB Senin dini hari, aktivitas jual beli normal seperti semula," kata Camat Pasar Minggu, Arief Wibowo seperti dilansir Antara, Rabu (24/6).
1. Akan ada Satpol PP yang berjaga
Arief menjelaskan bahwa tidak ada perubahan aktivitas dari sebelum dan sesudah pasar ditutup. Dia mengatakan bahwa sebelum ditutup, pasar minggu sudah menerapkan protokol kesehatan selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, salah satunya adalah penerapan ganjil genap toko.
Selain itu, guna memastikan pedagang dan pembeli patuh pada protokol kesehatan pencegahan COVID-19, petugas Satpol PP dan Sudin Perhubungan tingkat Kelurahan Pasar Minggu diterjunkan untuk mengawasi aktivitas Pasar.
"Untuk penjagaan tetap dilakukan oleh Satpol PP dan Perhubungan dibantu dari kelurahan," kata Arief.
Baca Juga: 709 Pedagang di Pasar Tradisional Positif Virus Corona, 32 Meninggal
2. Pasar disterilisasi selama ditutup
Editor’s picks
Untuk diketahui, kawasan Pasar Minggu sempat ditutup karena ada tiga orang yang dinyatakan positif COVID-19 usai menjalani uji usap.
Pasar Minggu ditutup selama tiga hari terhitung mulai Jumat (19/6) sampai dengan Senin (22/6). Penutupan ini juga berlaku untuk Terminal dan Lokasi Binaan (Lokbin) UMKM Pasar Buah Pasar Minggu.
Selama ditutup Perumda Pasar Jaya sebagai pengelola Pasar Minggu melakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan tiga hari berturut-turut.
3. Tujuh akses masuk pasar minggu ditutup
Dalam waktu tiga hari, pengelola Pasar Minggu juga membenahi fasilitas protokol kesehatan contohnya seperti akses masuk satu arah, markah untuk jaga jarak fisik yang permanen, serta penyediaan tempat cuci tangan permanen.
Pengelola juga telah menutup tujuh dari 15 akses pintu gerbang ke arah Pasar Minggu, jadi hanya ada delapan gerbang untuk mewakili lima blok yang dibuka.
Bangunan Pasar Minggu terdiri dari lima blok yakni Blok B, C, D, E dan F dan tersebar di lima penjuru mata angin.
Total ada 1.700 pedagang kios dan 1.400 pedagang pelataran (lapak) khusus pangan.
"Selain menerapkan ganjil genap, kami juga menerapkan jaga jarak fisik untuk pedagang pelataran (lapak), setiap meja pedagang diberi jarak satu meter," ujar Kepala Pasar Minggu Febry Rozaldi.
Baca Juga: 49 Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Positif COVID-19, Pasar Ditutup?