Pelajar Ikut Demo, Kapolda Metro dan Anies Duduk Bareng Kepala Sekolah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta kepala sekolah dari Jabodetabek bertemu guna membahas aksi demo penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker) yang berakhir ricuh, pada 8 dan 13 Oktober 2020. Demo ini diketahui turut diikuti oleh sejumlah pelajar.
"Kami mengundang Gubernur, Pangdam, kepala dinas, baik dinas Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan perwakilan dari Kepala Sekolah Se-Jabodetabek," kata Nana di Polda Metro Jaya, Senin (26/10/2020).
1. Ada 2.667 pelajar ditangkap, 143 orang jadi tersangka dan 67 di antaranya ditahan
Nana menjelaskan bahwa dalam sejumlah aksi demo pada Oktober 2020 ini memang banyak pelajar yang turut serta, jumlahnya bahkan sampai ribuan yang diamankan.
Dari 2.667 pelajar tersebut, polisi akhirnya menetapkan 143 orang jadi tersangka dan 67 di antaranya ditahan.
"Jadi kemarin sudah beberapa hari demo ada sekitar 2.667 orang yang diamankan, 70 persen adalah pelajar. Memang ada pelajar dari Jakarta, Bogor, Sukabumi kemudian Subang, Indramayu, Bekasi, Tangerang,maupun Cilegon," ujarnya.
Baca Juga: Polisi: 3 Tersangka Demo Ajak Pelajar Bawa Raket Hingga Batu Tajam
2. Polisi, Pemerintah dan pihak sekolah cari solusi bersama
Editor’s picks
Agenda ini adalah upaya untuk mencari solusi terbaik agar para pelajar tidak dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang bisa membuat mereka bersikap anarkis.
Para pelajar ini terlibat karena melihat kegiatan unjuk rasa dari media sosial serta mendapat ajakan langsung.
"Dari hasil keterangan beberapa pelajar bahwa mereka memang lebih banyak diajak dari media sosial, diajak untuk melakukan aksi demo tetapi di situ ada mengarah kepada demo anarkis. Kemudian akhirnya ini terjadi beberapa waktu lalu," ujar Nana.
3. Kapolda Metro beri masukan agar ada kegiatan ekstra untuk bangun karakter pelajar
Nana menjelaskan bahwa polisi dan para kepala sekolah perlu mengingatkan para pelajar agar tidak terbawa pada kegiatan dan kelompok yang negatif, karena sekolah adalah rumah kedua bagi para pelajar.
Dia berharap agar ada upaya pembentukan karakter yang lebih kuat dari pihak sekolah agar para pelajar tidak mudah terhasut dan terjerat kasus hukum.
"Tentunya dengan kegiatan ekstrakurikuler yang mengarah kepada pembentukan karakter dalam hal ini pengetahuan dalam hal Pancasila atau hal-hal positif," kata dia.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Tangkap 3 Provokator yang Gerakkan Pelajar untuk Demo