Pemerintah Segera Gulirkan New Nomal, Begini Tanggapan IDAI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Konsultan Respirologi Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Nastiti Kaswandani, menyarankan para siswa tidak datang secara fisik ke sekolah paling tidak hingga akhir tahun 2020.
"Itu pun kita akan melihat parameter-parameter atau indikator-indikator epidemiologi, sehingga dari Ikatan Dokter anak Indonesia anjurkan untuk tidak membuka sekolah secara fisik pada bulan Juni ini," katanya melalui sambungan telepon, Selasa (2/6).
1. New normal belum bisa diberlakukan karena tren kasus COVID-19 belum menurun
Nastiti mengatakan tren kasus COVID-19 di Indonesia belum menunjukkan pola yang layak untuk masuk ke dalam fase new normal atau normal baru.
"Karena untuk memasuki era normal itu ada persyaratan-persyaratan," kata dia.
Persyaratan yang dimaksud Nastiti antara lain ada tren penurunan kasus hingga 50 persen dari puncak selama tiga minggu berturut-turut dan kasus positif yang semakin berkurang hingga 5 persen dalam waktu tiga minggu.
2. Siswa rentan tertular COVID-19
Karena itu dia menilai Indonesia belum siap menjalani new normal. Apalagi menurutnya kasus pasien anak semakin meningkat. IDAI pernah menghitung, hingga 18 Mei 2020, terdapat 583 anak terkonfirmasi positif COVID-19. Sementara anak dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 3.324, dan 129 anak berstatus PDP meninggal.
"Ideal anjurkan sekolah tidak dibuka pada bulan Juni ini, secara fisik ya. Tapi kita mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan pembelajaran jarak jauh (PJJ)," kata dia.
3. Wabah COVID-19 masih menjadi momok
Saat ini wabah COVID-19 memang masih menjadi momok. Di Jakarta saja, menurut Kepala bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Ani Ruspitawati, terdapat 7.459 pasien positif COVID-19. Dan hingga hari ini sudah 525 orang meninggal akibat virus ini.
Baca Juga: Positif COVID-19, Kematian Anak 12 Tahun di Gianyar Masih Didalami