Pemprov DKI Berencana Gelar Sekolah Tatap Muka Sepekan Dua Kali

Bakal dilakukan di minggu ketiga

Jakarta, IDN Times - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta rencananya akan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sebanyak dua kali dalam sepekan. Hal ini diungkapkan oleh Kasabag Humas Disdik Taga Radja Gah.

"Memang timeline kita minggu ketiga, ini sudah minggu kedua. Minggu ketiga diharapkan anak belajar seminggu dua kali," katanya kepada wartawan, Selasa (7/9/2021) malam.

1. Wacana penambahan waktu lihat kondisi pandemik di Jakarta

Pemprov DKI Berencana Gelar Sekolah Tatap Muka Sepekan Dua KaliIlustrasi kegiatan belajar mengajar di sekolah. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Taga mengatakan kebijakan tersebut belum final, sebab masih akan mempertimbangkan kondisi pandemik COVID-19 di DKI Jakarta, apakah kondusif untuk melaksanakan kebijakan tersebut atau tidak.

"Artinya, kebijakan itu bisa berubah, apakah nambah tempat," kata dia.

Baca Juga: 20 Persen Orang Tua di Depok Belum Setuju Sekolah Tatap Muka

2. Potensi pembukaan sekolah yang lainnya

Pemprov DKI Berencana Gelar Sekolah Tatap Muka Sepekan Dua KaliIlustrasi siswa sekolah dasar belajar online (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Saat ini ada 610 sekolah yang mengikuti PTM terbatas tahap 1 di DKI Jakarta. Taga mengatakan tak menutup kemungkinan bakal ada sekolah lainnya yang menyusul melaksanakan PTM terbatas.

"Kalau tidak ada perubahan, menggunakan angka 1.500, berarti sekarang 610, penambahannya 890. Itu target kita rencana kita, kalau pelatihannya melebihi angka segitu ya bisa terjadi," kata dia.

3. Ada sekolah langgar prokes, disdik minta aturan dipahami

Pemprov DKI Berencana Gelar Sekolah Tatap Muka Sepekan Dua KaliIlustrasi sekolah tatap muka di tengah pandemi COVID-19 (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

PTM terbatas di DKI Jakarta sudah berlangsung sejak 30 Agustus 2021, Taga mengungkapkan tidak ada pelanggaran yang signifikan, hanya satu sekolah yang diberikan sanksi karena ada siswa kelas 2 yang mengenakan masker di bawah dagu. 

"Masalahnya bukan cuma di pelanggaran prokes masker. Diupload di youtubnya sekolah. Saya kira itukan jadi preseden yang gak baik," kata dia.

Sekola tersebut kemudian diberikan pembinaan dan dievaluasi. Dia berharap agar sekolah tersebut lebih memahami penerapan protokol kesehatan karena sudah menjadi kesepakatan bersama antara disdik, guru, kepala sekolah, orangtua siswa dan siswa

"Bahwa PTM terbatas bisa dilakukan dengan pendekatan prokes yang ketat," kata Taga.

Baca Juga: Ini Daftar Peralatan yang Wajib Dibawa Saat Sekolah Tatap Muka

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya