Pengiriman Barang dengan Sepeda, Solusi Kemacetan dan Polusi Jakarta

Sudah pernah coba kirim barang pakai kurir sepeda?

Jakarta, IDN Times - Masih ingatkah kalian momen saat tukang pos datang ke rumah mengantar surat dengan sepeda? Di zaman yang serba canggih kini, moda transportasi semakin berkembang. Keberadaan sepeda sebagai alat transportasi semakin tergerus.

Namun, inovasi lain lahir dari buah pemikiran Founder dan Chief Operating Officer (CEO) Westbike Messenger Service (WMS) Hendi Rachmat. Kesukaannya pada sepeda membawa ide perubahan berupa jasa pengiriman barang dengan menggunakan sepeda.

1. Dari toko sepeda menjadi bisnis

Pengiriman Barang dengan Sepeda, Solusi Kemacetan dan Polusi JakartaIDN Times/Lia Hutasoit

Merek dagang WMS awalnya adalah sebuah toko sepeda khusus fixie dan komunitas sepeda yang berdiri sejak 2010. Namun, pada 2012 kepopuleran sepeda fixie mulai meredup.

"2013 saya ubah bisnis ini dari toko sepeda jadi jasa pengantaran kurir," ujar Hendi saat ditemui IDN Times di kantor WMS di kawasan Kebayoran lama, Jakarta Barat, Kamis (19/9).

2. WMS dan kultur urban

Pengiriman Barang dengan Sepeda, Solusi Kemacetan dan Polusi JakartaIDN Times/Lia Hutasoit

Karena kecintaannya dengan sepeda dan dirinya melihat bahwa kemacetan dan polusi di Jakarta menjadi misi yang baik, yakni ingin memberikan sesuatu dari kultur sepeda fixie yang dapat berdampak bagi lingkungan.

Dia merasa, di tengah persaingan dengan pengiriman logistik lainnya, WMS sedang dalam tahap mengembalikan kultur kurir sepeda yang dulu sempat eksis.

"Karena zaman sekarang, kurir sepeda bukan suatu pekerjaan kayak dulu tukang pos, sekarang ini sebuah kultur masyarakat urban," kata Hendi.

Kebanyakan mitra dari WMS adalah generasi muda, mereka yang memang suka bersepeda dan membutuhkan uang tambahan.

3. Keunggulan WMS dibanding pengiriman lain

Pengiriman Barang dengan Sepeda, Solusi Kemacetan dan Polusi JakartaIDN Times/Lia Hutasoit

Ketika ditanya siapa kompetitor terberat mereka, Hendi mengatakan ojek online memiliki lebih banyak riders dibanding mereka.

Maka dari itu ketika dirinya mempresentasikan WMS pada perusahaan, dirinya akan melawan label para perusahaan yang membandingkan kurir sepeda dengan kurir motor.

''Kita bilang, keunggulan kita untuk di daerah-daerah perkantoran, daerah bisnis itu kita bisa lebih cepat," ujar Hendi.

Berdasarkan evaluasi WMS dengan salah satu rekan pengiriman logistik swasta, kecepatan pengiriman dengan satu kurir sepeda sama dengan tiga kurir motor untuk daerah perkantoran.

Kurir sepeda tidak perlu mencari parkir, mengambil tiket parkir apalagi untuk petugas kirim barang harus melewati loading dock.

Baca Juga: Anies: Jalur Khusus Sepeda Selesai Sebelum Akhir Tahun

4. Pelanggan mendapat pengalaman baru

Pengiriman Barang dengan Sepeda, Solusi Kemacetan dan Polusi JakartaIDN Times/Lia Hutasoit

Menurut Hendi yang unik ketika kurir mengantar barang pada pelanggan adalah customer experience yang berbeda. Ketika sang kurir bertemu dengan pelanggan dan barang diterima, pelanggan merasa itu sebagai sesuatu dan pengalaman yang baru.

5. Membuat sepeda kargo dan aplikasi pengiriman

Pengiriman Barang dengan Sepeda, Solusi Kemacetan dan Polusi JakartaInstagram/@wmswestbike

Kini WMS telah mengembangkan sayap mereka, agar mudah di akses oleh khalayak banyak WMS telah membuat aplikasi mereka sendiri. Serta menambah armada baru berupa divisi Westbike kargo yang sepedanya lebih besar dan dapat membawa lebih banyak barang. Sepeda kargo WMS sengaja di buat sesuai kebutuhan oleh arsitek sepeda.

"Benar-benar kita ingin totalitas sebagi penyedia jasa yang ramah lingkungan, kalau kita mengirim 10 rider gak efektif jadi kita saat ini menggunakan sepeda kargo," kata Hendi.

6. Promosi melalui jalanan

Pengiriman Barang dengan Sepeda, Solusi Kemacetan dan Polusi JakartaInstagram/@wmswestbike

Hendi mengaku bahwa selama ini promosi mereka hanya dari kekuatan media sosial saja. Selain itu Hendi merasa bahwa bentuk promosi yang baik adalah dengan langsung turun ke jalan.

"Siasatnya adalah dengan mengejar orderan yang banyak, kalau orderan banyak otomatis perlu rider yang banyak, apalagi ada divisi kargo dan orang lihat di jalan, branding dari jalanan," ujar Hendi.

Baca Juga: Catat! Ini Daftar Lengkap Jalur Sepeda di 17 Ruas Jalan DKI Jakarta

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya