Perempuan Diminta Banyak Terlibat Dalam Olahraga Otomotif

Formula E meluncurkan FIA Girls On Track

Jakarta, IDN Times – Sustainability Director ABB FIA Formula E Championship Julia Pallé mengungkapkan, Industri olahraga otomotif disebut butuh lebih banyak peran perempuan. Dia mengklaim Formula E tak pernah membeda-bedakan jenis kelamin. 

“Sebenarnya kami membutuhkan lebih banyak perempuan untuk terlibat dalam industri olahraga otomotif,” ujar Pallé dalam diskusi daring bertajuk“Sustainability Talk Series #2: Net Zero Emission Race: Women in Formula Car Racing” pada Kamis (2/6/22).

1. Lelaki dan perempuan setara, terpenting adalah kemampuan dan otak

Perempuan Diminta Banyak Terlibat Dalam Olahraga OtomotifDokumentasi - Anies Baswedan saat bernegosiasi mengenai Formula E di New York pada 2019. (facebook.com/Anies Baswedan)

Kendati yang sering disorot adalah pembalap, lanjut dia, ada banyak profesi yang dibutuhkan dan hal lain yang mesti dikerjakan. 

“Antara lain mekanik, engineer, jurnalis, sustainability professionals, maupun jadi pembalap,” ujar dia.

Dia menjelaskan, kesetaraan gender merupakan isu penting yang digadang Formula E sejak musim kelima pada 2018, di samping sustainability atau keberlanjutan. 

“Kesetaraan gender berperan peran penting dalam industri kami. Lelaki dan perempuan setara, jadi yang terpenting agar diterima dalam industri ini adalah kemampuan dan otak,” kata Pallé. 

Baca Juga: Dikelola Khusus, Sampah Selama Formula E Digelar Bakal Didaur Ulang

2. Formula E luncurkan FIA Girls On Track

Perempuan Diminta Banyak Terlibat Dalam Olahraga OtomotifFoto udara lintasan Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) yang telah diaspal di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Rabu(13/4/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Sebagai wujud dari kesetaraan gender itu, Formula E meluncurkan program FIA Girls On Track. Tujuan program ini disebut untuk menginspirasi bahwa olahraga otomotif membuka peluang terhadap keterlibatan perempuan. 

Program ini bakal hadir di Formula E di Jakarta awal Juni, dan akan digelar satu hari sebelum balapan 4 Juni nanti. 

3. Ada 100 persempuan yang bisa terlibat

Perempuan Diminta Banyak Terlibat Dalam Olahraga OtomotifAlexandra Asmasoebrata, Pembalap Mobil dalam acara Ngobrol Seru by IDN Times dengan tema "Otomotif di Tengah Pandemik COVID-19, Seperti Apa?" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Pada kesempatan yang sama, pembalap perempuan dan figur publik Alexandra Asmasoebrata menerangkan, program FIA Girls On Track akan mengajak 100 perempuan dari umur 8-18 tahun untuk menyelami dunia balap, mulai dari pengetesan mesin, perancangan aerodinamika mobil balap, hingga belajar membuat program serta tantangan dalam menyiapkan logistik.

Bahkan akan ada test drive yang memungkinkan terbentuknya bibit-bibit pembalap perempuan Indonesia. 

“Jadi, kita membuka pintu untuk kaum perempuan. Kami memberi akses, menjembatani agar perempuan-perempuan lain mau berkecimpung di dunia balap,” ujar Ketua komisi Women In Motorsport Ikatan Motor Indonesia ini. 

4. Perempuan justru lebih teliti, tekun, dan rajin.

Perempuan Diminta Banyak Terlibat Dalam Olahraga Otomotifilustrasi perempuan Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Alexandra mengatakan bahwa program FIA Girls On Track dianggap bisa memutus stigma bahwa dunia balap identik hanya untuk pria, yang menurutnya pula regenerasi pembalap perempuan di Indonesia sangat lambat, di mana hanya sekitar satu pembalap yang muncul per setahun. Padahal menurutnya kaum perempuan justru punya kelebihan yakni lebih teliti, tekun, dan rajin. 

“Kalau dari skills, sebenarnya perempuan bisa diadu. Bukan berarti wanita lebih rendah, selama mau mengasah pasti bisa dan setara dengan laki-laki,” katanya. 

Baca Juga: BUMN Tak Jadi Sponsor di Ajang Formula E, Ahmad Sahroni Geram

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya